Jl. Brigjen Darsono No. 16, Kedawung, Kab. Cirebon
Call Now
(0231) 8803744
Mail Now
uptdpppplaut@gmail.com

ANALISA DATA DI KABUPATEN SUBANG

Berdasarkan data yang didapatkan oleh Tim UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Pelabuhan Laut dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang terkait data eksisting lokasi Pelabuhan Perikanan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada data tabel dibawah ini, dimana terdapat 3 (tiga) pelabuhan perikanan atau tempat pelelangan ikan (TPI) yaitu TPI KUD Mina Jaya Laksana, TPI KUD Mina Karya Baru dan TPI KUD Mina Fajar Sidik. Ketiga pelabuhan atau Tempat Pelelangan Ikan tersebut berada di Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang.

 

Selain data pelabuhan perikanan atau Tempat Pelelangan Ikan eksisting terdapat juga beberapa rencana pembangunan TPI yang ada di Kabupaten Subang. Berdasarkan data di atas terdapat 5 (lima) TPI yang rencananya akan dilakukan pembangunan yaitu TPI KPL Mina Bahari, TPI Koperasi Saluyu Mulya, TPI KUD Mina Sinar Agung, TPI KUD Mina Tanjung Mataram dan TPI KUD Mina Misaya Guna. Ditinjau dari lokasi, rencana pembangunan TPI tersebut berada di Kecamatan Blanakan, Kecamatan Legonkulon dan Kecamatan Pusakanagara.


 

Berdasarkan data tersebut didapatkan juga kondisi eksisting dari masing-masing Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Berikut adalah kondisi eksisting untuk TPI KUD Mina Jaya Laksana.

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

200 m2

Baik 

Status Tanah Milik Perhutani 

2

Bangunan TPI

200 m2

Baik 

 

3

Kantor TPI

50 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

50 m

Baik 

 

5

Tempat Parkir

0 m2

-

 

6

Pagar Pembatas

0 m

-

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Rusak 

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

0 Unit

-

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

0 Unit

-

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

0 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

1 Unit

Rusak 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

40 Buah

Baik 

 

17

Timbangan

2 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

0 Unit

Baik 

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

Berdasarkan data sarana dan prasarana di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KUD Mina Jaya Laksana Desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan, terdapat beberapa kondisi yang dapat dianalisis:

  1. Kondisi Baik:
    • Tanah TPI (200 m²)
    • Bangunan TPI (200 m²)
    • Kantor TPI (50 m²)
    • Dermaga TPI (50 m)
    • Fish basket/keranjang ikan (40 buah)
    • Timbangan (2 buah)
    • Cool box

Fasilitas inti seperti tanah, bangunan, dermaga, dan alat penunjang (keranjang ikan, timbangan) berada dalam kondisi baik, sehingga operasional TPI secara umum bisa berjalan dengan baik. Namun, sarana penunjang seperti tempat parkir, pagar pembatas, dan beberapa fasilitas lainnya tampaknya belum tersedia.

  1. Kondisi Rusak:
    • Sarana air bersih (1 unit)
    • Sarana MCK (1 unit)

Sarana dasar seperti air bersih dan MCK dalam kondisi rusak. Ini dapat mengganggu kenyamanan dan kebersihan di area TPI, serta berpotensi menurunkan kualitas layanan bagi nelayan dan pekerja.

  1. Beberapa fasilitas penting seperti pabrik es, SPDN (Stasiun Pengisian Diesel Nelayan), mess TPI, dan cold storage belum tersedia. Fasilitas ini sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional, terutama dalam hal penyimpanan dan penanganan hasil tangkapan ikan.
  2. Sarana docking, gudang, dan klinik kesehatan juga belum ada. Keberadaan fasilitas ini akan sangat membantu dalam perawatan kapal nelayan, penyimpanan alat tangkap, dan menjaga kesehatan pekerja dan nelayan.

Secara keseluruhan, TPI KUD Mina Jaya Laksana memiliki sarana utama yang dalam kondisi baik, tetapi memerlukan peningkatan pada aspek infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan di tempat pelelangan ikan tersebut. Selain TPI KUD Mina Jaya Laksana pada data dari Dinas Kelautan dan Perikanan juga tercantum kondisi dari TPI Mina Karya Baru dengan rincian diantaranya adalah.

 

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

2400 m2

Baik 

Status Tanah Milik KUD

2

Bangunan TPI

100 m2

Baik 

Perlu rehab pada bagian plafon

3

Kantor TPI

100 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

50 m

Rusak 

 

5

Tempat Parkir

700 m2

Baik 

Masih tanah

6

Pagar Pembatas

200 m

Baik 

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

1 Unit

Baik 

Luas =                      75M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

0 Unit

-

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

0 Unit

-

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

0 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

2 Unit

Rusak 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

40 Buah

Baik 

 

17

Timbangan

4 Buah

3 Baik, 1 Rusak 

 

18

Cool Box

12 Unit

1- Baik, 2 Rusak 

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

Berdasarkan data dari KUD MINA KARYA BARU mengenai sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tahun 2021, berikut analisisnya:

  1. Kondisi Infrastruktur Fisik:
  • Tanah dan Bangunan TPI: Tanah TPI seluas 2400 m² dan bangunan 100 m² keduanya dalam kondisi baik, namun plafon bangunan memerlukan perbaikan. Ini menunjukkan bahwa secara struktural, TPI memiliki fasilitas yang memadai namun ada kebutuhan perawatan berkala.
  • Dermaga TPI: Dermaga sepanjang 50 m dalam kondisi rusak. Dermaga ini penting untuk aktivitas nelayan dan rusaknya dermaga bisa menghambat operasional harian, termasuk bongkar muat ikan.
  • Tempat Parkir dan Pagar Pembatas: Tempat parkir seluas 700 m² masih berupa tanah dan pagar pembatas sepanjang 200 m dalam kondisi baik. Fasilitas parkir yang masih berupa tanah mungkin akan bermasalah saat hujan karena bisa menjadi becek dan kurang nyaman.
  1. Sarana Lainnya:
  • Sarana Air Bersih dan Sarana Ibadah: Kedua fasilitas ini dalam kondisi baik, yang penting untuk mendukung kebersihan dan kenyamanan bagi para pekerja dan pengunjung TPI.
  • Sarana MCK: Dua unit MCK mengalami kerusakan, yang berpotensi mempengaruhi sanitasi di area TPI, terutama bagi pekerja atau pengunjung yang memerlukan fasilitas tersebut.
  1. Peralatan Operasional:
  • Fish Basket (Keranjang Ikan): Terdapat 40 buah dalam kondisi baik, yang menunjukkan kesiapan untuk kegiatan pelelangan atau distribusi ikan.
  • Timbangan: Dari empat unit timbangan, tiga dalam kondisi baik dan satu rusak. Timbangan yang rusak bisa memengaruhi akurasi penimbangan ikan yang berdampak pada transaksi.
  • Cool Box dan Cold Storage: Dari 12 unit cool box, hanya satu yang berfungsi baik dan dua lainnya rusak. Cold storage tidak tersedia. Kekurangan ini sangat berpengaruh pada kemampuan penyimpanan ikan dalam kondisi segar, sehingga meningkatkan risiko kerugian karena produk yang cepat membusuk.
  1. Ketersediaan Sarana Pendukung yang Tidak Ada: Beberapa sarana penting seperti pabrik es, SPDN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), mess untuk pekerja, balai pertemuan nelayan, gudang, bengkel, docking, klinik kesehatan, dan cold storage tidak tersedia. Tidak adanya fasilitas ini dapat menghambat kegiatan operasional yang optimal dan pengembangan jangka panjang dari TPI ini.

Secara keseluruhan, meskipun beberapa fasilitas dalam kondisi baik, ada infrastruktur penting yang rusak atau tidak tersedia, seperti dermaga, sarana penyimpanan dingin, serta peralatan MCK. Ketersediaan fasilitas yang memadai serta kondisi yang prima sangat penting untuk memastikan TPI beroperasi dengan efisien dan mendukung kesejahteraan nelayan serta komunitas yang terlibat dalam industri perikanan. Kebutuhan untuk memperbaiki dermaga, MCK, dan menambah fasilitas penyimpanan dingin harus menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran operasional. Selanjutnya untuk data Tempat Pelelangan Ikan lainnya adalah KUD Mina Fajar Sidik yang ada di Kecamatan Blanakan dimana rincian data tersebut adalah sebagai berikut.

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

2800 m2

Baik 

Status Tanah Adat

2

Bangunan TPI

1500 m2

Baik 

 

3

Kantor TPI

100 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

100 m

Rusak 

 

5

Tempat Parkir

800 m2

Baik 

Sudah di hotmix

6

Pagar Pembatas

40 m

Baik 

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

1 Unit

Baik 

Luas = 600 M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

2 Unit

Baik 

Luas =  M2

11

SPDN

1 Unit

Baik 

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

15

Sarana MCK

2 Unit

Baik 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

1000 Buah

Baik 

500 Fish basket, 500 Cepon

17

Timbangan

2 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

10 Unit

Baik 

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

21

Sarana Docking

1 Unit

Kurang Baik 

Luas =  M2

22

Gudang

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

Berdasarkan data sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KUD Mina Fajar Sidik di Desa Blanakan, berikut penjelasan dari keterangan data tersebut:

  1. Kondisi Infrastruktur Fisik:
  • Tanah dan Bangunan TPI: Tanah seluas 2800 m² dan bangunan 1500 m² dalam kondisi baik, menunjukkan bahwa area ini memiliki ruang yang cukup luas untuk aktivitas operasional pelelangan ikan.
  • Dermaga TPI: Dermaga sepanjang 100 meter mengalami kerusakan. Mengingat dermaga adalah komponen penting untuk mendukung aktivitas bongkar muat hasil tangkapan nelayan, kerusakan ini dapat berdampak signifikan pada kelancaran operasional TPI, terutama saat ada aktivitas yang melibatkan banyak perahu.
  • Tempat Parkir: Dengan luas 800 m² dan telah di-hotmix, tempat parkir dalam kondisi baik, menawarkan kenyamanan bagi kendaraan yang datang ke TPI.
  1. Fasilitas Pendukung:
  • Sarana Ibadah dan Sarana Air Bersih: Kedua fasilitas ini dalam kondisi baik dan penting untuk kesejahteraan serta kenyamanan para pekerja dan nelayan di TPI.
  • Sarana MCK: Dua unit sarana MCK dalam kondisi baik, yang menunjukkan bahwa sanitasi telah diperhatikan dengan baik.
  • Pos Jaga dan Balai Pertemuan Nelayan: Fasilitas ini dalam kondisi baik dan menyediakan ruang untuk keperluan pengawasan serta pertemuan komunitas nelayan.
  1. Peralatan Operasional:
  • Fish Basket / Keranjang Ikan: Terdapat 1000 buah (500 fish basket dan 500 cepon), yang dalam kondisi baik, menunjukkan kesiapan yang cukup untuk menangani jumlah ikan yang masuk ke TPI.
  • Timbangan dan Cool Box: Dua unit timbangan dan sepuluh cool box dalam kondisi baik, yang akan memudahkan operasional sehari-hari terutama dalam proses penimbangan dan penyimpanan sementara ikan sebelum dijual.
  • Pabrik Es dan SPDN: TPI ini dilengkapi dengan dua unit pabrik es yang dalam kondisi baik, serta satu unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPDN) yang juga dalam kondisi baik. Ketersediaan fasilitas ini sangat mendukung proses penyimpanan ikan agar tetap segar serta memudahkan akses bahan bakar bagi kapal nelayan.
  1. Ketersediaan Sarana yang Tidak Memadai:
  • Cold Storage: Tidak tersedia fasilitas cold storage, yang dapat mengurangi kemampuan TPI untuk menyimpan ikan dalam jumlah besar dan mempertahankannya dalam kondisi segar dalam jangka waktu yang lebih lama.
  • Sarana Docking: Kondisi sarana docking dinilai kurang baik, yang mungkin akan mempersulit perawatan kapal-kapal nelayan.
  • Klinik Kesehatan: Tidak adanya klinik kesehatan dapat mempengaruhi akses cepat untuk penanganan medis darurat bagi nelayan atau pekerja yang mungkin membutuhkan pertolongan kesehatan.

Secara umum, KUD Mina Fajar Sidik memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung operasional pelelangan ikan dengan fasilitas utama seperti pabrik es, SPDN, serta peralatan operasional lainnya yang dalam kondisi baik. Namun, kerusakan pada dermaga dan tidak adanya cold storage menjadi tantangan utama dalam pengelolaan hasil tangkapan nelayan secara efisien. Perbaikan dermaga dan penambahan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) akan meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing TPI. Data tempat pelelangan ikan selanjutnya adalah TPI KUD Mina Bahari uang berada di Desa Muara Kecamatan Blanakan berikut rincian dari data fasilitas TPI dan analisa kondisinya.

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

15000 m2

Baik 

Status Tanah Sempadan Sungai/POJ 

2

Bangunan TPI

900 m2

Baik 

 

3

Kantor TPI

300 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

100 m

Baik 

 

5

Tempat Parkir

700 m2

Baik 

Sebagian Masih Tanah

6

Pagar Pembatas

100 m

Baik 

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

1 Unit

Baik 

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

15

Sarana MCK

2 Unit

Baik 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

0 Buah

Baik 

 

17

Timbangan

2 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

0 Unit

-

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

Berdasarkan data sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KUD Mina Bahari tahun 2021 di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, berikut analisis yang dapat dilakukan:

  1. Kondisi Infrastruktur Fisik:
  • Tanah dan Bangunan TPI: Tanah TPI seluas 15.000 m² dengan status tanah sempadan sungai menunjukkan bahwa lokasi ini cukup strategis untuk aktivitas perikanan. Bangunan TPI seluas 900 m² dan kantor seluas 300 m² juga dalam kondisi baik, mencerminkan bahwa infrastruktur utama telah terjaga dengan baik.
  • Dermaga TPI: Dermaga sepanjang 100 meter dalam kondisi baik, sangat mendukung aktivitas nelayan dalam bongkar muat hasil tangkapan.
  • Tempat Parkir dan Pagar Pembatas: Tempat parkir seluas 700 m² masih sebagian berupa tanah, yang bisa menjadi masalah saat kondisi cuaca buruk seperti hujan. Pagar sepanjang 100 meter dalam kondisi baik, yang membantu dalam menjaga keamanan area TPI.
  1. Fasilitas Pendukung:
  • Sarana Air Bersih: Tersedia satu unit sarana air bersih dalam kondisi baik, yang penting untuk mendukung kebutuhan operasional dan kebersihan.
  • Kios/Wasenda dan Sarana Ibadah: Terdapat satu unit kios dalam kondisi baik, tetapi tidak ada sarana ibadah yang tersedia. Kios ini mungkin berfungsi sebagai tempat transaksi atau distribusi peralatan, namun ketiadaan sarana ibadah bisa menjadi kelemahan bagi kesejahteraan nelayan yang membutuhkan tempat beribadah di lokasi kerja.
  1. Peralatan Operasional:
  • Timbangan: Tersedia dua unit timbangan dalam kondisi baik, yang penting untuk akurasi dalam penimbangan hasil tangkapan.
  • Coldstorage dan Cool Box: Tidak ada fasilitas cold storage atau cool box yang tersedia. Ini merupakan kelemahan utama, karena tidak adanya fasilitas penyimpanan dingin dapat mempengaruhi kualitas ikan yang ditangkap, terutama jika pelelangan atau distribusi mengalami penundaan.
  • Fish Basket/Keranjang Ikan: Tidak tersedia keranjang ikan, yang bisa menjadi kendala dalam penanganan dan distribusi ikan yang ditangkap.
  • SPDN dan Bengkel: Satu unit SPDN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) tersedia dan dalam kondisi baik, yang penting untuk mendukung operasional nelayan. Bengkel untuk perbaikan kapal juga tersedia, yang sangat membantu dalam perawatan dan perbaikan peralatan nelayan.
  1. Ketersediaan Sarana yang Tidak Ada:
  • Cold Storage dan Docking: Ketiadaan fasilitas cold storage dan sarana docking merupakan kelemahan signifikan. Tanpa cold storage, TPI tidak dapat menyimpan ikan dalam jumlah besar dalam kondisi segar dalam waktu lama. Ketiadaan docking juga mempengaruhi kemampuan nelayan untuk melakukan perawatan atau perbaikan kapal secara efisien.
  • Klinik Kesehatan: Tidak tersedia klinik kesehatan, yang bisa menjadi kelemahan dalam menangani keadaan darurat medis bagi nelayan dan pekerja di TPI.

KUD Mina Bahari memiliki infrastruktur dasar yang memadai, seperti tanah, bangunan, dermaga, SPDN, dan bengkel yang semuanya dalam kondisi baik. Namun, ada beberapa kekurangan penting, seperti tidak adanya cold storage, keranjang ikan, dan cool box, yang dapat menghambat efisiensi operasional dalam penyimpanan dan distribusi ikan. Selain itu, ketiadaan sarana ibadah dan klinik kesehatan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan pekerja. Perbaikan yang direkomendasikan termasuk penambahan cold storage, cool box, sarana docking, dan klinik kesehatan untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan operasional TPI. Data Tempat Pelelangan kelima adalah data TPI KUD Minas Saluyu Mulya, dimana untuk data fasilitas dan penjelasannya telah tercantum pada tabel di bawah ini.

 

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

1200 m2

Baik 

Status Tanah KUD 

2

Bangunan TPI

600 m2

Rusak Sedang 

 

3

Kantor TPI

400 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

100 m

Baik 

 

5

Tempat Parkir

100 m2

Baik 

Maih Tanah

6

Pagar Pembatas

0 m

-

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

1 Unit

Rusak Berat 

Tidak Berfungsi

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

0 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

1 Unit

Rusak Sedang 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

40 Buah

Baik 

 

17

Timbangan

2 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

6 Unit

Baik 

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

Data diatas terkait sarana dan prasarana di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KUD MINA SALUYU, Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, tahun 2021. Berikut adalah analisa singkat berdasarkan data tersebut:

  1. Sarana yang Kondisinya Baik: TPI memiliki sejumlah fasilitas dalam kondisi baik seperti Tanah TPI (1200 m²), Kantor TPI (400 m²), Dermaga TPI (100 m²), Sarana Air Bersih, Balai Pertemuan Nelayan, Fish Basket (40 unit), Timbangan (2 unit), dan Cool Box (6 unit). Ini menunjukkan beberapa fasilitas utama TPI masih dapat berfungsi optimal untuk mendukung operasional dan kegiatan pelelangan ikan.
  2. Sarana yang Memerlukan Perbaikan: Bangunan TPI dengan luas 600 m² mengalami kerusakan sedang. Selain itu, Sarana MCK juga mengalami kerusakan sedang. Fasilitas ini memerlukan perbaikan agar tetap dapat digunakan secara maksimal dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari nelayan dan pengguna TPI.
  3. Sarana yang Rusak Berat atau Tidak Berfungsi:
  • SPDN (Stasiun Pengisian Diesel Nelayan) mengalami kerusakan berat dan tidak berfungsi. Ini bisa berdampak pada akses nelayan terhadap bahan bakar, yang esensial untuk operasional kapal mereka.
  • Selain itu, tidak terdapat data atau informasi terkait keberadaan Pabrik Es, Coldstorage, dan Gudang, yang penting untuk rantai pendingin hasil tangkapan ikan. Ketiadaan atau kerusakan fasilitas ini dapat berdampak negatif pada kemampuan nelayan untuk menjaga kualitas ikan yang ditangkap.
  1. Sarana yang Tidak Ada atau Luas Tidak Diketahui: Beberapa sarana seperti Pagar Pembatas, Sarana Ibadah, Kios, Mess, Pos Jaga, Bengkel, Docking, dan Klinik Kesehatan tidak memiliki informasi detail, atau mungkin belum tersedia di lokasi tersebut.
  2. Implikasi dan Rekomendasi:
  • Perbaikan sarana yang rusak seperti Bangunan TPI, MCK, dan SPDN akan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Pengadaan fasilitas penting yang saat ini belum ada seperti Coldstorage dan Pabrik Es akan meningkatkan kapasitas penyimpanan ikan dan menjaga kualitas hasil tangkapan.
  • Meningkatkan akses nelayan terhadap infrastruktur dasar seperti SPDN yang berfungsi dapat langsung mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan nelayan lokal.

Analisa ini menunjukkan adanya beberapa fasilitas yang mendukung operasi KUD MINA SALUYU, tetapi juga mengindikasikan perlunya perbaikan dan penambahan sarana penting untuk menjaga kinerja dan kelancaran operasional di TPI. Data selanjutnya adalah Data dari KUD Mina Agung yang berada di desa Pengarengan Kecamatan Legonkulon. Dokumen KUD Mina Agung memuat data sarana dan prasarana di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KUD Mina Sinar Agung di Desa Pangarengan, Kecamatan Legonkulon, tahun 2021. Berikut adalah analisa singkat terhadap kondisi fasilitas di TPI tersebut:

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

200 m2

Baik 

Status Tanah Milik Pertuhani 

2

Bangunan TPI

100 m2

Rusak Sedang 

 

3

Kantor TPI

100 m2

Rusak Sedang 

 

4

Dermaga TPI

0 m

-

 

5

Tempat Parkir

0 m2

-

 

6

Pagar Pembatas

0 m

-

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Rusak Berat

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

0 Unit

-

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

0 Unit

-

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

0 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

1 Unit

Rusak Berat

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

4 Buah

Rusak

 

17

Timbangan

1 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

2 Unit

Rusak

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

  1. Sarana dengan Kondisi Baik:
    • Tanah TPI dengan luas 200 m² dalam kondisi baik. Namun, tanah tersebut berstatus milik Perhutani, bukan milik KUD, sehingga bisa mempengaruhi stabilitas operasional jangka panjang.
    • Timbangan (1 unit) masih dalam kondisi baik, yang penting untuk aktivitas pelelangan dan penentuan harga ikan.
  2. Sarana yang Memerlukan Perbaikan:
    • Bangunan TPI dan Kantor TPI masing-masing seluas 100 m² mengalami kerusakan sedang. Hal ini bisa mengganggu kelancaran operasional dan harus diperbaiki untuk menjaga fungsi manajemen dan administrasi.
    • Fish Basket (Keranjang Ikan) yang hanya berjumlah 4 unit dalam kondisi rusak, yang akan mempengaruhi efisiensi pengumpulan ikan.
    • Cool Box (2 unit) juga rusak, yang berpotensi memengaruhi penyimpanan ikan dalam kondisi segar, terutama ketika hasil tangkapan melimpah.
    • Sarana Air Bersih dan Sarana MCK mengalami kerusakan berat. Ini merupakan masalah serius karena air bersih dan fasilitas MCK sangat penting untuk mendukung kebersihan dan kesehatan di TPI.
  3. Sarana yang Tidak Ada atau Tidak Berfungsi
    • Tidak ada Dermaga, Tempat Parkir, Pagar Pembatas, dan Pabrik Es, yang seharusnya merupakan fasilitas penting untuk mendukung operasional yang lebih efisien.
    • Fasilitas lain yang tidak tersedia atau belum dibangun mencakup Mess TPI, Balai Pertemuan Nelayan, Pos Jaga, Coldstorage, Bengkel, Gudang, dan Klinik Kesehatan. Ketiadaan fasilitas ini bisa mengurangi kualitas layanan kepada nelayan dan masyarakat sekitar.
  4. Implikasi Operasional:
    • Kondisi Infrastruktur yang Buruk: Sebagian besar sarana di TPI ini dalam kondisi rusak atau tidak tersedia. Hal ini dapat memengaruhi operasional harian, terutama terkait dengan penyimpanan dan pengolahan ikan. Ketiadaan fasilitas dermaga juga bisa mempersulit proses bongkar muat hasil tangkapan.
    • Kurangnya Fasilitas Penting: Tidak adanya fasilitas penting seperti coldstorage dan pabrik es bisa menghambat pengelolaan rantai pasokan dingin, yang esensial untuk menjaga kualitas ikan. Selain itu, ketiadaan klinik kesehatan juga bisa membahayakan kesejahteraan pekerja.
  5. Rekomendasi:
    • Perbaikan segera harus dilakukan terhadap sarana yang rusak seperti bangunan TPI, kantor, sarana MCK, dan sarana air bersih untuk menjaga operasional yang layak.
    • Pengadaan fasilitas penting seperti dermaga, coldstorage, dan pabrik es akan sangat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kegiatan pelelangan dan penyimpanan hasil laut.
    • Pertimbangkan untuk melakukan kerja sama dengan pihak terkait (seperti Perhutani) untuk menyelesaikan isu kepemilikan tanah dan meningkatkan status kepemilikan fasilitas yang strategis.

Kesimpulannya, TPI KUD MINA AGUNG menghadapi tantangan serius dari segi infrastruktur. Perbaikan dan pengadaan sarana baru sangat diperlukan agar tempat pelelangan ini dapat beroperasi dengan baik dan memenuhi kebutuhan para nelayan. Selanjutnya untuk data pelabuhan lainnya adalah data Pelabuhan KD Mina Misaya Guna di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara. Berikut adalah analisa singkat berdasarkan data tersebut:

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

15000 m2

Baik 

Status Tanah Milik KUD / Adat 

2

Bangunan TPI

400 m2

Baik 

 

3

Kantor TPI

300 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

30 m

Rusak Berat 

 

5

Tempat Parkir

600 m2

Baik 

Sudah di hotmix

6

Pagar Pembatas

0 m

-

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

10 Unit

Baik 

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

1 Unit

Rusak Sedang 

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

10 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

1 Unit

Rusak Sedang 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

0 Buah

Rusak Sedang 

 

17

Timbangan

0 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

0 Unit

-

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

  1. Sarana dengan Kondisi Baik:
  • Tanah TPI (15.000 m²) dalam kondisi baik, dengan status tanah milik KUD/adat, yang memberikan kestabilan jangka panjang untuk operasi TPI.
  • Bangunan TPI (400 m²), Kantor TPI (300 m²), dan Tempat Parkir (600 m², sudah diaspal hotmix) juga dalam kondisi baik, memberikan dukungan infrastruktur penting untuk operasional.
  • Sarana Air Bersih (1 unit) dan Balai Pertemuan Nelayan (1 unit) dalam kondisi baik, menunjukkan bahwa kebutuhan dasar seperti air dan ruang pertemuan tersedia dengan baik.
  • Kios/Wasenda (10 unit) dalam kondisi baik, yang penting sebagai sarana perdagangan di sekitar TPI.
  • Timbangan dalam kondisi baik, memastikan penimbangan hasil tangkapan dapat dilakukan secara akurat.
  1. Sarana yang Memerlukan Perbaikan:
    • Dermaga TPI (30 meter) mengalami kerusakan berat, yang bisa menghambat aktivitas bongkar muat kapal nelayan dan mempengaruhi efisiensi operasional.
    • SPDN (Stasiun Pengisian Diesel Nelayan) dalam kondisi rusak sedang, yang bisa mengurangi akses nelayan terhadap bahan bakar kapal.
    • Sarana MCK (1 unit) mengalami kerusakan sedang, yang penting diperbaiki agar kebutuhan kebersihan nelayan dan pekerja TPI tetap terjaga.
    • Fish Basket/Keranjang Ikan/Cepon dalam kondisi rusak sedang, yang bisa memengaruhi kelancaran penanganan hasil tangkapan.
  2. Sarana yang Tidak Ada atau Tidak Berfungsi:
    • Beberapa fasilitas penting seperti Pagar Pembatas, Pabrik Es, Coldstorage, Bengkel, Sarana Docking, Gudang, dan Klinik Kesehatan tidak tersedia. Ini dapat menghambat pengelolaan rantai pasokan dingin, perawatan kapal, serta penyimpanan hasil tangkapan yang memadai.
    • Tidak adanya Mess TPI dan Sarana Ibadah juga mengurangi kenyamanan pekerja dan pengguna TPI, terutama bagi mereka yang tinggal atau bekerja dalam jangka waktu lama di area tersebut.
    • Cool Box juga tidak tersedia, yang penting untuk penyimpanan ikan sementara setelah tangkapan.
  3. Analisis Kebutuhan dan Implikasi Operasional:
  • Infrastruktur penting yang rusak seperti dermaga dan SPDN perlu segera diperbaiki agar operasi bongkar muat dan pengisian bahan bakar dapat berjalan lancar. Kondisi dermaga yang rusak berat bisa memperlambat atau bahkan menghentikan operasi kapal nelayan.
  • Kurangnya fasilitas penyimpanan dingin seperti pabrik es dan coldstorage akan mengurangi kemampuan nelayan dan KUD untuk menjaga kualitas ikan, yang penting untuk pemasaran.
  • Fasilitas pendukung lain seperti bengkel dan gudang diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional, terutama dalam hal perawatan peralatan dan penyimpanan barang-barang terkait aktivitas TPI.
  1. Rekomendasi:
    • Perbaikan sarana rusak: Dermaga TPI dan SPDN memerlukan perbaikan segera karena langsung berhubungan dengan kegiatan nelayan sehari-hari.
    • Pengadaan fasilitas tambahan: Coldstorage dan pabrik es sangat diperlukan untuk menjaga kualitas hasil tangkapan. Sarana lain seperti pagar pembatas, mess, bengkel, dan gudang juga penting untuk mendukung kelancaran operasional TPI secara keseluruhan.
    • Peningkatan infrastruktur kebersihan: Sarana MCK yang rusak harus segera diperbaiki untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di area TPI.

KUD Mina Misaya memiliki beberapa infrastruktur yang penting dalam kondisi baik, namun terdapat fasilitas yang rusak dan beberapa sarana penting yang belum ada. Perbaikan dan pengadaan sarana tambahan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung kesejahteraan nelayan. Pelabuhan atau TPI terakhir adalah TPI KUD Mina Tanung Mataram 

NO

JENIS SARANA DAN PRASARANA

VOLUME

KONDISI

KETERANGAN 

1

Tanah TPI

1000 m2

Baik 

Status Tanah Milik KUD / Adat 

2

Bangunan TPI

150 m2

Baik 

 

3

Kantor TPI

50 m2

Baik 

 

4

Dermaga TPI

50 m

Rusak Sedang 

 

5

Tempat Parkir

500 m2

Baik 

Masih Tanah

6

Pagar Pembatas

0 m

-

 

7

Sarana Air Bersih

1 Unit

Baik 

 

8

Sarana Ibadah

0 Unit

-

Luas =  M2

9

Kios / Wasenda

0 Unit

-

Luas =  M2

10

Pabrik Es

0 Unit

-

Luas =  M2

11

SPDN

0 Unit

-

 

12

Mess Tpi

0 Unit

-

Luas =  M2

13

Balai Pertemuan Nelayan

0 Unit

Baik 

Luas =  M2

14

Pos Jaga 

0 Unit

-

Luas =  M2

15

Sarana MCK

1 Unit

Baik 

Luas =  M2

16

Fish Basket / Keranjang Ikan / Cepon

10 Buah

Baik 

 

17

Timbangan

1 Buah

Baik 

 

18

Cool Box

0 Unit

-

 

19

Coldstorage

0 Unit

-

Luas =  M2

20

Bengkel

0 Unit

-

Luas =  M2

21

Sarana Docking

0 Unit

-

Luas =  M2

22

Gudang

0 Unit

-

Luas =  M2

23

Klinik Kesehatan

0 Unit

-

Luas =  M2

 

  1. Kondisi Aset Fisik
    • Tanah TPI (1000 m², Baik): Status tanah sebagai milik KUD/adat memberikan kestabilan jangka panjang dalam pengelolaan. Tanah yang luas memberikan fleksibilitas untuk pengembangan lebih lanjut, seperti pembangunan fasilitas penunjang yang saat ini belum ada.
    • Bangunan TPI (150 m², Baik) dan Kantor TPI (50 m², Baik): Keduanya berfungsi dengan baik, yang menunjukkan bahwa aktivitas pelelangan dan administrasi berjalan lancar. Namun, ukuran bangunan dan kantor yang relatif kecil mungkin dapat menjadi kendala jika volume aktivitas pelelangan meningkat di masa depan.
  2. Kondisi Infrastruktur Penunjang
    • Dermaga TPI (50 m, Rusak Sedang): Dermaga adalah komponen penting untuk aktivitas bongkar muat ikan. Kondisi rusak sedang berpotensi menyebabkan risiko keselamatan bagi nelayan dan merusak kualitas ikan akibat waktu bongkar yang lebih lama. Ini dapat mempengaruhi efisiensi operasional dan daya saing TPI dibandingkan dengan TPI lain yang memiliki dermaga yang lebih baik. Perbaikan dermaga harus diprioritaskan untuk meningkatkan aksesibilitas kapal dan memperlancar rantai pasok.
    • Tempat Parkir (500 m², Baik): Tempat parkir yang cukup luas dan dalam kondisi baik mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan yang mengangkut hasil pelelangan, namun status tanah yang masih berupa tanah (belum diaspal atau dipaving) dapat menimbulkan masalah seperti becek saat musim hujan, yang mempengaruhi kenyamanan dan efektivitas.
  3. Fasilitas Pendukung yang Minim
    • Pabrik Es (0 unit), Cold Storage (0 unit), dan SPDN (0 unit): Tidak tersedianya fasilitas pengolahan dan penyimpanan seperti pabrik es dan cold storage menjadi tantangan besar. Fasilitas ini krusial untuk mempertahankan kualitas ikan sebelum dijual, terutama di sektor perikanan yang mengandalkan rantai pendingin. Tanpa fasilitas ini, potensi nilai jual ikan bisa menurun, yang akhirnya merugikan nelayan karena harga jual ikan tidak maksimal.
    • SPDN (Stasiun Pengisian Diesel Nelayan) yang tidak tersedia juga mengindikasikan nelayan harus mendapatkan bahan bakar dari luar, yang bisa menambah biaya operasional nelayan dan mengurangi efisiensi perjalanan melaut mereka.
  4. Kekurangan Fasilitas Lainnya
    • Mess, Balai Pertemuan Nelayan, dan Pos Jaga (0 Unit atau Tidak Tersedia): Tidak tersedianya mess bagi nelayan atau pekerja, dan minimnya sarana lain seperti pos jaga dapat berakibat kurangnya fasilitas kenyamanan bagi para pekerja. Balai Pertemuan Nelayan yang ada dalam kondisi baik, namun kemungkinan kurangnya sarana sosialisasi atau komunikasi secara rutin di luar jam kerja bisa menghambat koordinasi dan pembangunan kapasitas nelayan.
    • Bengkel dan Gudang (0 unit): Ketiadaan bengkel atau gudang untuk penyimpanan alat-alat melaut serta pemeliharaan kapal dan peralatan perikanan juga menjadi kelemahan signifikan. Nelayan harus mencari tempat lain untuk memperbaiki kapal atau menyimpan peralatan mereka, yang meningkatkan biaya dan waktu operasional.
  5. Sarana MCK dan Air Bersih (Baik): Adanya fasilitas MCK dan air bersih dalam kondisi baik merupakan poin positif, karena hal ini memastikan kebersihan dan sanitasi di area pelelangan. Ini penting bagi kesehatan para pekerja dan juga untuk menjaga standar higienitas produk ikan yang dilelang. Namun, ketiadaan klinik kesehatan (0 unit) merupakan kekurangan yang bisa menjadi kendala dalam hal penanganan cedera atau masalah kesehatan nelayan secara langsung di lokasi kerja.
  6. Timbangan dan Fish Basket (Baik): Adanya timbangan dan keranjang ikan yang berfungsi baik menunjukkan bahwa TPI ini mampu menjalankan aktivitas operasional pelelangan dengan efisien. Timbangan berfungsi sebagai alat penting untuk menentukan nilai jual ikan dengan tepat, sedangkan fish basket mempermudah penanganan ikan.

Secara keseluruhan, meskipun fasilitas utama dalam kondisi baik, TPI di bawah KUD Tanjung Mataram menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur pendukung yang minim. Fasilitas seperti dermaga, cold storage, pabrik es, SPDN, serta bengkel sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan kualitas layanan TPI. Tanpa perbaikan dan penyediaan fasilitas tersebut, potensi nilai tambah dari hasil tangkapan nelayan sulit untuk dioptimalkan, sehingga bisa berdampak negatif pada pendapatan nelayan dan keberlanjutan usaha.

Untuk meningkatkan kapasitas TPI dan kesejahteraan nelayan, KUD perlu mempertimbangkan investasi atau kolaborasi dengan pihak lain untuk menyediakan fasilitas yang saat ini belum tersedia, sekaligus memperbaiki sarana yang rusak. Peningkatan fasilitas juga dapat membuka peluang lebih luas dalam perdagangan ikan yang berkualitas lebih tinggi dan efisiensi rantai pasok.


 

Potensi peternakan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sangat besar dan memiliki prospek yang menjanjikan. Beberapa faktor mendukung perkembangan sektor peternakan di wilayah ini, baik dari segi geografis, sumber daya alam, infrastruktur, serta dukungan pemerintah daerah. Berikut adalah analisis potensi peternakan di Kabupaten Subang secara lebih panjang dan lengkap:

  1. Kondisi Geografis dan Iklim

Kabupaten Subang memiliki wilayah yang bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan, dengan iklim tropis yang mendukung kegiatan pertanian dan peternakan. Beberapa faktor yang menjadikan Subang cocok untuk peternakan antara lain:

  • Ketinggian wilayah: Subang memiliki daerah dengan ketinggian yang cukup untuk mendukung peternakan sapi perah, domba, kambing, dan unggas. Ketinggian yang lebih tinggi umumnya memiliki suhu yang lebih sejuk, sehingga ideal untuk ternak yang membutuhkan iklim lebih dingin, seperti sapi perah.
  • Curah hujan yang cukup: Curah hujan yang memadai di Kabupaten Subang memungkinkan tersedianya sumber air yang baik untuk kegiatan peternakan. Ketersediaan air yang baik penting untuk kebutuhan pakan hijauan, minum ternak, dan sanitasi peternakan.
  • Lahan yang luas: Subang memiliki lahan pertanian yang cukup luas, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pakan ternak maupun peternakan intensif. Ketersediaan lahan untuk peternakan di Subang memberikan keuntungan bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha feedlot atau pembiakan ternak.
  • Komoditas Peternakan Utama

Kabupaten Subang memiliki potensi besar dalam berbagai jenis komoditas peternakan. Berikut ini adalah komoditas peternakan utama yang berpotensi dikembangkan di Subang:

  1. Sapi Perah Sapi perah adalah salah satu komoditas peternakan unggulan di Subang, terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu sejuk dan sumber pakan hijauan yang melimpah. Peternakan sapi perah di Subang dapat menghasilkan susu segar yang kemudian diolah menjadi produk turunan seperti keju, yoghurt, dan susu pasteurisasi. Beberapa faktor yang mendukung pengembangan sapi perah di Subang antara lain:
    1. Pasar yang besar: Subang berdekatan dengan kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, yang merupakan pasar utama produk susu segar.
    2. Dukungan pemerintah: Pemerintah Kabupaten Subang mendorong pengembangan peternakan sapi perah dengan program pelatihan dan bantuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas susu.
    3. Koperasi peternak: Adanya koperasi peternak sapi perah di Subang membantu meningkatkan daya saing produk susu lokal di pasar nasional, dengan fokus pada kualitas dan volume produksi.
  2. Sapi Potong Selain sapi perah, peternakan sapi potong juga berpotensi besar di Subang. Sistem penggemukan sapi (feedlot) sangat cocok dikembangkan di daerah ini, mengingat ketersediaan pakan hijauan yang melimpah serta infrastruktur jalan yang memadai untuk distribusi daging sapi. Peternakan sapi potong di Subang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan daging sapi di wilayah Jawa Barat, terutama dengan meningkatnya konsumsi daging di kota-kota besar.
  3. Domba dan Kambing Peternakan domba dan kambing juga merupakan komoditas penting di Subang, dengan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun regional. Domba dan kambing mudah beradaptasi dengan kondisi geografis Subang yang bervariasi, serta permintaan yang tinggi untuk kebutuhan aqiqah, kurban, dan konsumsi sehari-hari. Beberapa keunggulan dalam mengembangkan peternakan domba dan kambing di Subang antara lain:
    1. Pertumbuhan populasi domba dan kambing yang cepat: Domba dan kambing memiliki siklus reproduksi yang singkat, sehingga dapat berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan populasi ternak dalam waktu relatif singkat.
    2. Pasar yang luas: Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, produk domba dan kambing dari Subang juga dapat dipasarkan ke daerah lain di Jawa Barat dan Jakarta, terutama pada momen-momen keagamaan seperti Idul Adha.
  4. Unggas Unggas, terutama ayam broiler dan petelur, juga merupakan sektor peternakan yang potensial di Subang. Dengan peningkatan permintaan terhadap daging ayam dan telur, pengembangan peternakan unggas memiliki prospek yang baik di wilayah ini. Selain itu, Subang memiliki akses ke jalur distribusi yang baik untuk mengirimkan produk unggas ke pasar-pasar besar di Jawa Barat dan Jakarta.
  5. Peternakan Bebek Bebek adalah komoditas lain yang berpotensi di Subang, khususnya di daerah yang dekat dengan lahan basah atau sawah. Bebek dapat dibudidayakan untuk diambil daging dan telurnya, dengan pasar yang cukup luas baik untuk konsumsi domestik maupun untuk memenuhi permintaan restoran atau industri makanan. Bebek merupakan sumber protein alternatif yang semakin populer di kalangan konsumen Indonesia.
  6. Faktor Pendukung Pengembangan Peternakan di Subang

Selain kondisi geografis yang mendukung, terdapat beberapa faktor lain yang memberikan keuntungan bagi pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Subang:

  1. Infrastruktur Transportasi Kabupaten Subang memiliki jaringan infrastruktur transportasi yang baik, termasuk akses ke jalan utama yang menghubungkan Subang dengan kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Hal ini sangat penting dalam mendukung distribusi hasil peternakan, baik itu daging, susu, telur, maupun produk turunan lainnya. Pembangunan infrastruktur seperti Pelabuhan Patimban juga memberikan peluang ekspor bagi produk peternakan dari Subang.
  2. Dukungan Pemerintah dan Program Pengembangan Pemerintah Kabupaten Subang telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan sektor peternakan melalui berbagai program bantuan dan pelatihan bagi peternak lokal. Beberapa program meliputi:
    1. Bantuan bibit ternak: Pemerintah daerah memberikan bantuan bibit ternak berkualitas untuk meningkatkan populasi ternak dan produktivitas peternak lokal.
    2. Pelatihan dan edukasi peternak: Program pelatihan teknis bagi peternak mengenai manajemen peternakan, kesehatan ternak, hingga teknologi peternakan modern.
    3. Fasilitasi akses pasar: Pemerintah Subang juga bekerja untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi peternak lokal melalui program promosi dan kerja sama dengan pelaku industri.
  3. Ketersediaan Pakan Subang memiliki sumber daya alam yang kaya, termasuk ketersediaan pakan hijauan yang melimpah. Lahan pertanian di Subang banyak yang digunakan untuk produksi pakan ternak, baik berupa rumput, jagung, ataupun bahan pakan lainnya. Ketersediaan pakan yang baik menjadi faktor kunci dalam pengembangan peternakan yang berkelanjutan, karena pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan.
  4. Koperasi dan Kemitraan Peran koperasi dan kemitraan antara peternak lokal dengan perusahaan besar atau pelaku industri juga menjadi faktor penting dalam pengembangan peternakan di Subang. Koperasi membantu peternak kecil untuk bersaing di pasar yang lebih besar melalui pengumpulan hasil ternak, negosiasi harga, serta pemasaran yang lebih efektif. Selain itu, kemitraan dengan perusahaan besar dapat memberikan akses kepada teknologi, modal, dan pasar yang lebih luas.
  5. Tantangan dan Peluang

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Subang juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tantangan-tantangan tersebut meliputi:

  • Penyakit ternak: Penyakit pada ternak, terutama penyakit menular, dapat menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan usaha peternakan. Oleh karena itu, peternak perlu menerapkan manajemen kesehatan ternak yang baik dan bekerja sama dengan dinas terkait untuk pengendalian penyakit.
  • Fluktuasi harga komoditas: Harga daging, susu, dan produk ternak lainnya sering kali berfluktuasi, terutama dipengaruhi oleh faktor musiman, permintaan pasar, dan kebijakan pemerintah. Peternak di Subang perlu memperkuat manajemen keuangan dan produksi agar dapat bertahan dalam kondisi pasar yang tidak stabil.

Namun, peluang pengembangan sektor peternakan di Subang sangat besar, terutama dengan adanya dukungan pemerintah, infrastruktur yang berkembang, serta permintaan pasar yang terus meningkat. Subang dapat menjadi salah satu sentra peternakan utama di Jawa Barat dan nasional jika potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Tim UPTD PPP Pelabuhan Laut telah melakukan survei terkait potensi dari Peternakan untuk peningkatan fungsi Pelabuhan di Kabupaten Subang berikut data dimaksud.

 

NO

NAMA PERUSAHAAN

JENIS USAHA

KOMODITI

1.

PT. Charoen Pokphand Indonesia

 Breeding Farm / Hatchery

Unggas / DOC

2.

PT. Charoen Pokphand Indonesia

RPU

Karkas Ayam

3.

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm

Breeding Farm / Hatchery

Unggas / DOC

4.

PT. Sarana Proteindo Utama

Broiler

Unggas

5.

PT. Japfa Comfeed Indonesia

Breeding Farm / Hatchery

Unggas / DOC

6.

PT. Malindo Feedmill Tbk

Breeding Farm

Unggas

7.

PT. Leong Ayamsatu Primadona

Breeding Farm / Hatchery / Broiler

Unggas / DOC

8.

PT. Bibit Indonesia

Hatchery

DOC

9.

PT. Mitra Bebek Persada

Breeding Farm / Hatchery

Bebek / DOD

10.

PT. Taat Indah Bersinar

Breeding Farm

Unggas

11.

PT. Intertama Trikencana Bersinar

Broiler

Unggas

12.

PT. Intama Taat Anugrah

Hatchery

DOC

13.

PT. Ciomas Adisatwa

Broiler

Unggas

14.

PT. Global Dairi Alami

Feedloter / Pengolahan Susu

Sapi Perah / Susu Olahan

15.

PT. Agrijaya Prima Sukses

Feedloter

Sapi Perah

16.

PT. Hade Dinamis Sejahtera

Feedloter

Sapi Potong

17.

PT. Estika Tata Tiara

Feedloter / RPH

Sapi Potong / Daging Sapi

18.

PT. Baqara Muda Perkasa

Feedloter

Sapi Potong

19.

PT. Batara Zweta Dwipa

Feedloter

Sapi Potong

20.

PT. Cinta Asih

Feedloter

Sapi Potong

21.

CV. Zhafira Utama Farm

Feedloter

Sapi Potong

22.

CV. Mitra Agro Sampurna

Feedloter

Sapi Potong

23.

CV. Sumber Rezeki

Feedloter

Sapi Potong

24.

Rumah Aqiqah

Feedloter

Sapi Potong / Domba

25.

Dairy Village

Feedloter

Sapi Perah

 

Untuk memahami lebih baik dinamika dan struktur industri peternakan di Indonesia, kita perlu menelaah jenis-jenis usaha yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan dalam daftar ini, komoditas yang diproduksi, serta pola diversifikasi usaha yang dilakukan oleh mereka. Dengan melihat dari sudut pandang ekonomi, bisnis, dan strategi pemasaran, kita dapat mengidentifikasi tren, peluang, serta tantangan yang dihadapi sektor ini.

  1. Jenis-Jenis Usaha yang Dioperasikan

Dokumen ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis usaha utama yang dijalankan oleh perusahaan di industri peternakan Indonesia, yaitu:

  1. Breeding Farm/Hatchery Breeding farm atau usaha peternakan untuk pembiakan dan hatchery, yang mengacu pada penetasan telur unggas atau bebek, adalah jenis usaha yang dominan dalam daftar ini. Perusahaan-perusahaan seperti PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Japfa Comfeed Indonesia, dan PT. Malindo Feedmill Tbk, semuanya terlibat dalam usaha pembiakan unggas, khususnya ayam, yang menghasilkan DOC (Day-Old Chick). Usaha hatchery sangat vital karena memastikan ketersediaan pasokan anak unggas yang kemudian dibesarkan untuk kebutuhan daging atau telur. Permintaan terhadap anak ayam (DOC) ini terus meningkat, terutama karena konsumsi daging unggas yang cenderung meningkat secara global, termasuk di Indonesia.
  2. Broiler Broiler atau penggemukan unggas untuk dipanen dagingnya adalah usaha lain yang juga banyak ditemukan dalam daftar ini. Perusahaan seperti PT. Sarana Proteindo Utama dan PT. Ciomas Adisatwa bergerak dalam bidang broiler. Ayam broiler adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia karena daging ayam merupakan sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam bisnis broiler, perusahaan umumnya memelihara ayam dari fase anakan (DOC) hingga siap potong, kemudian dipasarkan sebagai daging segar atau olahan. Salah satu tantangan dalam usaha broiler adalah pengelolaan penyakit pada unggas, yang memerlukan manajemen yang ketat dalam aspek biosekuriti.
  3. RPU (Rumah Pemotongan Unggas) Sebagian perusahaan dalam daftar ini juga mengoperasikan RPU atau Rumah Pemotongan Unggas, seperti PT. Charoen Pokphand Indonesia. RPU merupakan bagian integral dari rantai pasokan daging unggas, di mana unggas yang telah siap dipotong diolah menjadi karkas untuk kemudian dijual kepada konsumen. Industri pemotongan unggas ini membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi untuk memastikan kualitas daging yang dihasilkan tetap higienis dan memenuhi standar kesehatan yang ketat.
  4. Feedloter (Penggemukan Sapi) Sapi potong dan sapi perah juga menjadi fokus utama dari beberapa perusahaan dalam dokumen ini. Feedloter adalah sistem penggemukan sapi secara intensif, di mana sapi dipelihara dengan pemberian pakan berkualitas untuk meningkatkan berat badan dan kualitas dagingnya. PT. Global Dairi Alami, PT. Hade Dinamis Sejahtera, dan PT. Estika Tata Tiara adalah contoh perusahaan yang terlibat dalam feedlot sapi potong. Penggemukan sapi potong memerlukan waktu, biaya, dan teknologi yang besar untuk memaksimalkan kualitas daging serta efisiensi proses produksi. Dalam feedlot, sapi-sapi ditempatkan di kandang khusus dan diberi pakan berenergi tinggi untuk mempercepat proses penggemukan.
  5. Pengolahan Susu Selain usaha penggemukan sapi potong, beberapa perusahaan seperti PT. Global Dairi Alami juga bergerak dalam pengolahan susu sapi perah. Industri susu perah merupakan salah satu subsektor yang memiliki prospek cerah mengingat permintaan terhadap produk susu olahan terus meningkat, baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Produk olahan susu seperti susu segar, keju, yoghurt, dan mentega menjadi komoditas bernilai tambah yang sangat diminati di pasar domestik maupun internasional. Tantangan dalam subsektor ini termasuk dalam hal menjaga kualitas susu, terutama dari segi kebersihan dan keamanan pangan.
  6. Pembiakan Bebek Pembiakan bebek atau usaha hatchery dan breeding farm untuk bebek juga muncul dalam dokumen ini, misalnya melalui PT. Mitra Bebek Persada. Bebek merupakan komoditas alternatif yang penting, terutama untuk produksi daging bebek dan telur itik yang juga cukup populer di kalangan konsumen Indonesia. Permintaan terhadap bebek, terutama untuk konsumsi daging, terus tumbuh, didorong oleh preferensi konsumen yang beragam serta peningkatan popularitas produk-produk kuliner yang berbasis bebek.
  7. Komoditas Utama dalam Industri Peternakan

Sektor peternakan di Indonesia menghasilkan berbagai komoditas penting yang memiliki nilai ekonomi besar. Beberapa komoditas utama yang dikelola oleh perusahaan dalam dokumen ini meliputi:

  1. Unggas/DOC DOC (Day-Old Chick) atau anak ayam usia sehari merupakan salah satu komoditas unggulan yang diproduksi oleh sebagian besar perusahaan yang tercantum dalam dokumen ini. DOC adalah dasar dari seluruh rantai produksi daging unggas. Dengan pertumbuhan konsumsi daging ayam di Indonesia, kebutuhan akan DOC terus meningkat, menciptakan peluang besar bagi para pemain dalam industri ini. DOC juga diekspor ke beberapa negara tetangga yang memiliki permintaan tinggi terhadap anak ayam untuk peternakan lokal mereka.
  2. Sapi Potong dan Daging Sapi Selain unggas, sapi potong juga merupakan komoditas yang sangat penting, terutama karena daging sapi memiliki harga yang relatif tinggi dan permintaan yang stabil. Dalam dokumen ini, beberapa perusahaan feedloter khusus berfokus pada penggemukan sapi potong untuk menghasilkan daging berkualitas tinggi. Dengan adanya peningkatan konsumsi daging sapi di kalangan masyarakat kelas menengah dan atas di Indonesia, usaha feedloter menjadi sangat strategis.
  3. Susu dan Produk Olahan Susu Industri susu, khususnya produk olahan susu seperti susu cair, yoghurt, dan keju, menjadi bagian dari sektor peternakan yang terus berkembang. Perusahaan seperti PT. Global Dairi Alami berfokus pada pengolahan susu dan produk turunannya. Permintaan akan produk-produk susu olahan terus meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi yang terkandung dalam susu, serta gaya hidup modern yang mendorong konsumsi produk olahan susu.
  4. Bebek/DOD DOD (Day-Old Duck) atau anak bebek juga merupakan komoditas yang penting bagi beberapa perusahaan. Daging bebek dan telur itik adalah dua produk utama dari pembiakan bebek, yang semakin diminati baik di pasar domestik maupun internasional. Beberapa perusahaan seperti PT. Mitra Bebek Persada memanfaatkan peluang ini untuk memenuhi permintaan pasar.
  5. Diversifikasi Usaha dalam Industri Peternakan

Salah satu tren yang jelas dari dokumen ini adalah diversifikasi usaha oleh perusahaan-perusahaan peternakan di Indonesia. Banyak perusahaan tidak hanya fokus pada satu jenis usaha atau komoditas, tetapi mengelola berbagai lini usaha untuk memaksimalkan pendapatan dan mengurangi risiko. Sebagai contoh:

  1. PT. Charoen Pokphand Indonesia tidak hanya bergerak dalam bidang breeding farm dan hatchery, tetapi juga terlibat dalam RPU dan pengolahan karkas ayam. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini menguasai rantai pasokan dari hulu hingga hilir, memungkinkan mereka untuk lebih efisien dalam hal produksi dan distribusi.
  2. PT. Leong Ayamsatu Primadona adalah contoh lain dari perusahaan yang mengoperasikan berbagai usaha, mulai dari breeding farm, hatchery, hingga broiler, yang mencerminkan strategi diversifikasi untuk memenuhi berbagai segmen pasar dan meningkatkan daya saing.

Diversifikasi ini merupakan strategi yang umum dalam industri dengan risiko tinggi seperti peternakan, di mana fluktuasi harga komoditas, serangan penyakit, dan faktor cuaca dapat mempengaruhi produksi.

Selain data jumlah pengusaha di bidang peternakan yang ada di Kawasan Kabupaten Subang, tim juga mendapatkan data tambahan terkait produksi daging sapi dan ayam khususnya di Kabupaten Subang. Dimana Pada tahun 2023, produksi daging sapi mencapai angka yang cukup besar yaitu sebanyak 1.310.857 kilogram. Sementara itu, daging kerbau hanya diproduksi dalam jumlah yang jauh lebih kecil, yaitu 5.145 kilogram. Di sektor daging kambing, tercatat produksi sebesar 90.380 kilogram, sedangkan produksi daging domba lebih tinggi, yakni 875.243 kilogram. Untuk daging unggas, produksi daging ayam buras atau ayam lokal mencapai 1.595.796 kilogram, dan daging ayam ras mendominasi dengan jumlah yang sangat signifikan, yaitu 71.132.470 kilogram. Selain itu, produksi daging itik juga terhitung cukup besar dengan total sebanyak 457.148 kilogram.

Dalam kategori produksi telur, telur ayam buras diproduksi sebanyak 3.697.407 kilogram, sementara telur ayam ras mencapai angka produksi 2.374.178 kilogram. Telur itik diproduksi lebih banyak dibandingkan kedua jenis telur ayam tersebut, dengan jumlah mencapai 4.588.528 kilogram.

Untuk produksi susu, tercatat susu sapi diproduksi dalam jumlah yang sangat signifikan yaitu sebanyak 21.301.688 kilogram. Angka-angka ini menunjukkan skala besar dari produksi peternakan di berbagai komoditas ternak yang beragam pada tahun tersebut, dengan ayam ras sebagai komoditas unggulan dalam sektor daging dan telur, serta susu sapi sebagai sumber utama produk susu.

Kelompok/Jenis Pangan

Tahun 2023

kg

I. DAGING/MEAT

 

Daging/ Beef

                                        1.310.857 

Daging Kerbau/Buffalo Meat

                                                5.145 

Daging Kambing/Mutton

                                              90.380 

Daging Domba/Lamb

                                           875.243 

Daging Ayam Buras/Local Chikend Meat

                                        1.595.796 

Daging Ayam Ras

                                     71.132.470 

Daging Itik/Duck Meat

                                           457.148 

 

 

II. TELUR/EGGS

 

Telur Ayam Buras/Local Hen Eggs

                                     3.697.407 

Telur Ayam Ras/Improved Hen Eggs

                                        2.374.178 

Telur Itik/Ducks Eggs

                                        4.588.528 

 

 

III. SUSU/MILK

 

Susu Sapi/Cow Milk

                                  21.301.688 

 

 

 

Selain data terkait produksi hasil peternakan produksi dalam Kabupaten Subang. Juga didapatkan data terkait dengan data pemasukan dan pengeluaran komoditas ternak dan data pemasukan dan pengeluaran komoditas unggas khusus tahun 2023. 

Pemasukan ternak kambing sepanjang tahun 2023 mencapai total 26.309 ekor. Ternak kambing ini berasal dari berbagai daerah di sekitar Subang, termasuk Purwakarta, Indramayu, Sumedang, dan Bandung Barat. Dari segi waktu, April menjadi bulan dengan pemasukan tertinggi, yaitu sebanyak 503 ekor kambing. Di sisi lain, Juli tercatat sebagai bulan dengan pemasukan terendah, hanya 177 ekor. Fluktuasi pemasukan ini bisa disebabkan oleh siklus ternak atau permintaan pasar yang berfluktuasi seiring dengan kebutuhan masyarakat, misalnya menjelang hari raya keagamaan. Adanya variasi daerah asal ternak menunjukkan bahwa Kabupaten Subang merupakan pusat distribusi ternak yang menerima pasokan dari berbagai wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya. Pada bulan-bulan tertentu, seperti Agustus dan November, tercatat juga pemasukan dari daerah di luar Jawa Barat seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan bahkan dari luar pulau seperti Lampung.


 

 

NO

BULAN

SAPI

SAPI PERAH

KERBAU

BIBIT

PTG

BIBIT

BIBIT

PTG

Jt

Bt

Jt

Bt

Jt

Bt

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

JANUARI

         597 

         321 

        272 

          - 

          - 

         6 

       10 

          - 

2

FEBRUARI

         657 

         303 

        214 

          - 

          - 

          - 

         2 

          - 

3

MARET

         649 

         371 

        371 

          - 

          - 

         6 

         9 

          - 

4

APRIL

         846 

         707 

        330 

         8 

          - 

       16 

         7 

          - 

5

MEI

         879 

         326 

        696 

          - 

       10 

         3 

         6 

          - 

6

JUNI

         786 

         317 

        559 

          - 

          - 

         3 

         1 

          - 

7

JULI

         516 

         291 

        365 

          - 

          - 

          - 

         2 

          - 

8

AGUSTUS

         543 

         353 

        294 

          - 

          - 

          - 

         4 

          - 

9

SEPTEMBER

         831 

         422 

        196 

         1 

          - 

         1 

          - 

          - 

10

OKTOBER

         486 

         321 

        114 

          - 

       23 

          - 

         2 

          - 

11

NOVEMBER

         635 

         282 

        227 

          - 

          - 

          - 

         2 

          - 

12

DESEMBER

         464 

         273 

        149 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

13

PT. HDS

             - 

             - 

   21.190 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

14

PT. ESTIKA

             - 

             - 

     5.518 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

15

PT. MAS

             - 

             - 

   10.782 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

16

PT. GDA

             - 

             - 

            - 

          - 

     600 

          - 

          - 

          - 

17

PT. APS

             - 

             - 

            - 

          - 

     400 

          - 

          - 

          - 

Jumlah

     7.889 

        4.287 

  41.277 

         9 

  1.033 

       35 

       45 

          - 

Jumlah Total

                                    53.453 

                  1.042 

                                  80 

 

NO

BULAN

KAMBING

DOMBA

DAERAH ASAL TERNAK

BIBIT

PTG

BIBIT

PTG

Jt

Bt


Jt

Bt

1

2

14

15

16

17

18

19

20










1

JANUARI

489

695

334

1.092

1.493

766

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang

2

FEBRUARI

372

508

176

887

1.182

241

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang

3

MARET

400

498

231

907

1.218

325

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang

4

APRIL

503

599

217

1.021

1.296

404

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung Barat

5

MEI

314

433

148

888

1.039

247

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung Barat

6

JUNI

323

372

-

865

918

66

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang

7

JULI

177

281

16

743

966

123

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang

8

AGUSTUS

285

450

43

839

1.112

95

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Jawa Timur,Jawa Tengah,Lampung

9

SEPTEMBER

359

352

30

799

917

37

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Cianjur

10

OKTOBER

310

337

-

847

956

-

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung

11

NOVEMBER

238

365

2

928

1.015

77

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Jawa Tengah,Jawa Timur,Ntt

12

DESEMBER

282

382

15

982

1.008

10

Subang,Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Majalengka,Garut

13

PT. HDS

-

-

-

-

-

-

Australia

14

PT. ESTIKA

-

-

-

-

-

-

Australia

15

PT. MAS

-

-

-

-

-

-

Australia

16

PT. GDA

-

-

-

-

-

-

Australia

17

PT. APS

-

-

-

-

-

-

Australia

Jumlah

4.052

5.272

1.212

10.798

13.120

2.391


Jumlah Total

10.536

26.309


 

Untuk ternak domba, total pemasukan pada tahun 2023 mencapai 10.536 ekor. Mirip dengan kambing, domba juga berasal dari daerah-daerah seperti Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, dan Purwakarta. Bulan April juga menjadi puncak pemasukan domba, dengan 491 ekor, sementara Juli menjadi bulan dengan jumlah pemasukan terendah, yaitu 245 ekor. Pemasukan ternak domba menunjukkan pola yang sama dengan ternak kambing, di mana Subang menjadi tujuan utama dari berbagai wilayah pemasok. Namun, dibandingkan kambing, jumlah pemasukan domba lebih rendah, yang mungkin mencerminkan perbedaan tingkat permintaan atau ketersediaan pasokan domba dibandingkan kambing.

 

NO

BULAN

SAPI

SAPI PERAH

KERBAU

BIBIT

PTG

BIBIT

BIBIT

PTG

Jt

Bt

Jt

Bt

Jt

Bt

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

JANUARI

           86 

          91 

         24 

          - 

          - 

         5 

         3 

          - 

2

FEBRUARI

           59 

          99 

         20 

          - 

          - 

         1 

         2 

          - 

3

MARET

           68 

          95 

         23 

          - 

          - 

          - 

         3 

          - 

4

APRIL

         156 

         141 

         43 

          - 

          - 

         3 

         2 

          - 

5

MEI

         385 

          93 

         48 

          - 

          - 

       11 

         7 

          - 

6

JUNI

         914 

         105 

         99 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

7

JULI

         207 

         123 

         18 

          - 

          - 

         3 

         7 

          - 

8

AGUSTUS

         186 

         110 

           2 

          - 

          - 

          - 

         2 

          - 

9

SEPTEMBER

         194 

          93 

         16 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

10

OKTOBER

         171 

          89 

         14 

          - 

          - 

         1 

         2 

          - 

11

NOVEMBER

         219 

          99 

         53 

          - 

          - 

          - 

         2 

          - 

12

DESEMBER

         177 

         104 

         20 

          - 

          - 

         1 

         4 

          - 

13

PT. HDS

             - 

             - 

   21.190 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

14

PT. ESTIKA

             - 

             - 

     5.518 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

15

PT. MAS

             - 

             - 

   10.782 

          - 

          - 

          - 

          - 

          - 

Jumlah

     2.822 

     1.242 

  37.870 

          - 

          - 

       25 

       34 

          - 

Jumlah Total

                                    41.934 

                       - 

                                  59 

 

NO

BULAN

KAMBING

DOMBA

 DAERAH TUJUAN TERNAK  

BIBIT

PTG

BIBIT

PTG

Jt

Bt

 

Jt

Bt

1

2

14

15

16

17

18

19

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

JANUARI

      420 

     630 

     703 

         712 

     2.442 

      1.758 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Tengah

2

FEBRUARI

      288 

     371 

     147 

         546 

        680 

         294 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta

3

MARET

      378 

     445 

     205 

         865 

     1.092 

      1.850 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Timur

4

APRIL

      491 

     568 

     261 

      1.074 

     1.287 

      2.124 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Timur

5

MEI

      306 

     317 

       92 

      1.218 

     1.021 

      1.587 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Banten

6

JUNI

      373 

     226 

       61 

      2.869 

        992 

         1.371 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Cianjur, Majalengka, Tasikmalaya, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

7

JULI

      245 

     269 

       90 

         860 

     1.020 

      1.341 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Cianjur, Majalengka, Tasikmalaya, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

8

AGUSTUS

      297 

     344 

     113 

         901 

        972 

      1.402 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Cianjur, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

9

SEPTEMBER

      210 

     233 

     100 

         767 

        745 

      1.134 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

10

OKTOBER

      222 

     241 

       47 

         924 

        801 

      1.049 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

11

NOVEMBER

      263 

     271 

       79 

         867 

     1.817 

         425 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

12

DESEMBER

      319 

     287 

       54 

         939 

     1.723 

         390 

Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur

13

PT. HDS

          - 

          - 

          - 

             - 

            - 

             - 

Jawa Barat, Jakarta, Banten

14

PT. ESTIKA

          - 

          - 

          - 

             - 

            - 

             - 

Jawa Barat, Jakarta, Banten

15

PT. MAS

          - 

          - 

          - 

             - 

            - 

             - 

Jawa Barat, Jakarta, Banten

Jumlah

  3.812 

  4.202 

  1.952 

   12.542 

   14.592 

   14.725 

 

Jumlah Total

                             9.966 

                                    41.859 

 

Data pengeluaran ternak dari Kabupaten Subang untuk tahun 2023 menunjukkan pola distribusi yang signifikan dan fluktuasi musiman yang mencolok. Ternak yang didistribusikan mencakup sapi potong, sapi perah, kambing, dan sapi bibit, dengan total pengeluaran mencapai puluhan ribu ekor. Sapi potong mendominasi dengan jumlah 41,859 ekor, diikuti oleh sapi bibit sebanyak 41,934 ekor, dan kambing dengan total 9,966 ekor. Tidak tercatat pengeluaran kerbau dalam data ini. Setiap bulan, jumlah pengeluaran ternak bervariasi, dengan puncak tertinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni. Pada bulan Mei, terdapat lonjakan besar dalam pengeluaran sapi potong yang mencapai 385 ekor, sedangkan bulan Juni mencatat 914 ekor sapi potong. Fenomena ini kemungkinan besar disebabkan oleh persiapan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. 

Distribusi geografis dari pengeluaran ini meliputi daerah-daerah utama di Jawa Barat seperti Subang, Bandung, Sumedang, hingga Jakarta dan Jawa Timur. Kabupaten Subang berperan sebagai pusat suplai ternak yang strategis, menyalurkan kebutuhan ternak ke berbagai wilayah dengan volume distribusi yang bervariasi sepanjang tahun. Setelah lonjakan pada pertengahan tahun, jumlah pengeluaran ternak kembali stabil dengan sedikit fluktuasi, terutama di bulan November. Jumlah total pengeluaran ternak yang konsisten menunjukkan keseimbangan antara suplai dan permintaan pasar, menandakan bahwa strategi distribusi telah disesuaikan dengan baik untuk menangani fluktuasi musiman dan permintaan regional. Data ini penting untuk perencanaan logistik dan strategi pemasaran di masa depan, memungkinkan penyusunan rencana yang lebih baik dalam mengantisipasi kebutuhan pasar di setiap kuartal tahun. Analisis ini juga menyoroti pentingnya peran Subang dalam mendukung ketahanan pangan regional, terutama dalam sektor peternakan.

NO

BULAN

JENIS UNGGAS

AYAM BURAS

AYAM RAS

ITIK

DOC LAYER

DOC BROILER

LAYER

BROILER

DOD

BIBIT

POTONG

FS

1

2

3

4

5

6

6

 

8

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

JANUARI

                1.327 

            - 

                942.410 

               - 

              2.650 

                  - 

            283 

                    - 

2

FEBRUARI

                1.478 

            - 

                815.700 

               - 

              3.000 

                  - 

            200 

                    - 

3

MARET

                1.152 

            - 

                972.800 

               - 

              4.000 

                  - 

            500 

                    - 

4

APRIL

              11.489 

            - 

                919.680 

               - 

              4.500 

          5.000 

            427 

                    - 

5

MEI

                1.367 

            - 

                874.260 

               - 

              5.400 

                  - 

            522 

                    - 

6

JUNI

                1.774 

            - 

                675.370 

               - 

              5.200 

          1.140 

            287 

                    - 

7

JULI

                1.319 

            - 

                949.200 

               - 

              3.000 

          8.000 

            445 

                    - 

8

AGUSTUS

                   525 

            - 

                785.500 

               - 

              3.500 

        14.700 

            513 

               100 

9

SEPTEMBER

                7.550 

            - 

                164.250 

               - 

          467.500 

          7.500 

            550 

            1.060 

10

OKTOBER

                8.500 

            - 

                389.500 

               - 

            35.450 

          6.500 

            479 

            2.500 

11

NOVEMBER

              11.500 

            - 

                616.500 

               - 

          222.800 

        10.500 

         1.291 

                    - 

12

DESEMBER

                7.075 

            - 

                377.250 

               - 

            18.100 

          8.500 

            580 

                    - 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH

              55.056 

            - 

             8.482.420 

               - 

          775.100 

        61.840 

        6.077 

            3.660 

JUMLAH TOTAL

              55.056 

                                                                            9.257.520 

                                                       71.577 

 

NO

BULAN

TELUR (BUTIR)

DAERAH ASALTERNAK


AYAM BURAS

AYAM RAS

ITIK




1

2

10

11

12

13


 

 

 

 

 

 


1

JANUARI

                 - 

        3.076.100 

                      - 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


2

FEBRUARI

                 - 

        3.046.550 

              6.500 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


3

MARET

                 - 

           413.800 

              7.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


4

APRIL

                 - 

           398.000 

                      - 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


5

MEI

                 - 

           576.100 

              7.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


6

JUNI

                 - 

           398.700 

              1.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten 


7

JULI

                 - 

           339.950 

              6.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten,Jawa Timur 


8

AGUSTUS

                 - 

           261.000 

                      - 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Ciamis,Cianjur,Banten,Jawa Timur 


9

SEPTEMBER

                 - 

           202.750 

            14.500 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Bogor,Cikampek,Cianjur,Banten 


10

OKTOBER

                 - 

           204.250 

              7.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Cianjur,Banten 


11

NOVEMBER

                 - 

           261.500 

              6.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Cianjur,Banten,Jateng,Jawa Timur 


12

DESEMBER

                 - 

             67.500 

              6.000 

 Purwakarta,Indramayu,Sumedang,Bandung,Karawang,Cianjur,Banten,Jawa Timur 


 

 

 

 

 

 


JUMLAH

                 - 

        9.246.200 

            61.000 

 


JUMLAH TOTAL

                 - 

        9.246.200 

            61.000 

 


 

Data pemasukan unggas di Kabupaten Subang sepanjang tahun 2023 menunjukkan variasi signifikan dalam jumlah dan jenis unggas yang masuk setiap bulannya. Pemasukan didominasi oleh ayam ras pedaging (broiler), ayam buras, dan itik, dengan total pemasukan mencapai 9,257,520 ekor unggas. Pemasukan tertinggi terjadi pada bulan November dengan 11,500 ekor ayam buras dan 616,500 ekor ayam ras. Bulan-bulan lain seperti Januari dan Maret juga mencatat pemasukan yang cukup tinggi, dengan total unggas masing-masing sebesar 1,327 dan 1,152 ekor ayam buras, serta jutaan ekor ayam ras. Distribusi geografis unggas yang masuk mencakup berbagai wilayah di Jawa Barat, seperti Purwakarta, Indramayu, Sumedang, Bandung, Karawang, Bogor, Ciamis, dan Cianjur, serta Banten dan Jawa Timur.

Analisis bulanan menunjukkan fluktuasi dalam pemasukan unggas yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor musiman dan permintaan pasar. Bulan April mencatat jumlah pemasukan ayam buras yang sangat tinggi yaitu 11,489 ekor, yang mungkin terkait dengan peningkatan permintaan selama periode tersebut. Selain itu, bulan September dan Oktober juga menunjukkan lonjakan dengan pemasukan ayam buras masing-masing 7,550 dan 8,500 ekor, serta ayam ras mencapai 164,250 dan 389,500 ekor. Fluktuasi ini dapat menunjukkan adanya pola permintaan pasar yang lebih tinggi pada kuartal akhir tahun.

Dari segi komoditas, ayam ras pedaging mendominasi pemasukan unggas, sementara ayam buras dan itik menyumbang jumlah yang lebih kecil tetapi tetap signifikan. Pemasukan itik mencapai puncaknya pada bulan September dengan 1,060 ekor, yang mencerminkan dinamika permintaan terhadap unggas jenis ini. Bulan Desember mencatat pemasukan ayam buras sebanyak 7,075 ekor, yang menunjukkan stabilitas pasar menjelang akhir tahun. Secara keseluruhan, Kabupaten Subang memainkan peranan penting sebagai pusat pemasukan unggas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga mendistribusikan unggas ke berbagai wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya. Data ini memberikan wawasan berharga bagi pengambilan keputusan strategis dalam perencanaan produksi, distribusi, dan pemasaran unggas di masa depan. Analisis ini juga menunjukkan pentingnya adaptasi terhadap fluktuasi musiman dan dinamika pasar untuk memastikan kelangsungan dan efisiensi dalam pengelolaan pemasukan unggas.

NO

BULAN

JENIS UNGGAS

AYAM BURAS

AYAM RAS

ITIK

DOC LAYER

DOC BROILER

LAYER

BROILER

DOD

BIBIT

POTONG

FS

1

2

3

4

5

6

6

7

8

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

JANUARI

                2.940 

            - 

                            - 

               - 

       1.611.510 

                  - 

                 - 

               231 

2

FEBRUARI

                1.989 

            - 

                            - 

               - 

          826.050 

                  - 

                 - 

            7.780 

3

MARET

                2.544 

            - 

                            - 

               - 

       1.242.950 

                  - 

                 - 

            5.150 

4

APRIL

                3.797 

            - 

                            - 

               - 

       1.705.350 

                  - 

                 - 

               420 

5

MEI

                7.848 

            - 

                            - 

               - 

          985.050 

                  - 

                 - 

               737 

6

JUNI

                8.055 

            - 

                            - 

               - 

       1.106.215 

                  - 

                 - 

            2.714 

7

JULI

                9.621 

            - 

                            - 

               - 

       1.308.050 

                  - 

                 - 

          12.035 

8

AGUSTUS

                2.913 

            - 

                            - 

               - 

       1.273.600 

                  - 

                 - 

            7.888 

9

SEPTEMBER

                6.597 

            - 

                            - 

               - 

       1.228.000 

                  - 

                 - 

            5.575 

10

OKTOBER

            153.050 

            - 

                            - 

               - 

          823.800 

                  - 

                 - 

          10.159 

11

NOVEMBER

                8.254 

            - 

                            - 

               - 

       1.305.750 

                  - 

                 - 

          13.684 

12

DESEMBER

                7.842 

            - 

                            - 

               - 

       1.030.300 

                  - 

                 - 

            6.418 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH

            215.450 

            - 

                            - 

               - 

     14.446.625 

                  - 

                - 

         72.791 

JUMLAH TOTAL

            215.450 

                                                                          14.446.625 

                                                       72.791 

 

NO

BULAN

TELUR (BUTIR)

 DAERAH TUJUAN TERNAK  

 


AYAM BURAS

AYAM RAS

ITIK

 






1

2

10

11

12

13



 

 

 

 

 

 



1

JANUARI

-

97.000

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



2

FEBRUARI

-

-

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



3

MARET

-

59.500

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



4

APRIL

-

70.500

5.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



5

MEI

-

410.000

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



6

JUNI

-

455.000

21.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta,Banten



7

JULI

-

410.000

15.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta,Banten



8

AGUSTUS

-

527.000

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Jakarta



9

SEPTEMBER

-

414.000

15.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Cianjur,Garut,Jakarta,Banten



10

OKTOBER

-

1.500

15.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Garut,Jakarta



11

NOVEMBER

-

481.500

15.000

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Garut,Jakarta



12

DESEMBER

-

140.000

-

Subang,Indramayu,Purwakarta,Bandung,Karawang,Bekasi,Bogor,Garut,Jakarta



 

 







JUMLAH

-

3.066.000

86.000




JUMLAH TOTAL

-

3.066.000

86.000




 

Data pengeluaran unggas di Kabupaten Subang sepanjang tahun 2023 menunjukkan dinamika distribusi yang signifikan dengan fokus utama pada ayam ras pedaging (broiler), ayam buras, dan itik. Jumlah total unggas yang dikeluarkan selama periode ini mencapai 14,446,625 ekor ayam ras dan 72,791 ekor ayam buras. Jumlah telur yang dikeluarkan mencapai 3,066,000 butir. Pengeluaran tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan angka luar biasa 153,050 ekor ayam buras, yang menandai puncak aktivitas distribusi selama tahun tersebut. Bulan Juli dan November juga mencatat jumlah pengeluaran yang tinggi, masing-masing dengan 9,621 dan 8,254 ekor ayam buras serta lebih dari 1,300,000 ekor ayam ras.

Fluktuasi bulanan dalam pengeluaran unggas menunjukkan adanya pola permintaan yang bervariasi sepanjang tahun. Bulan April dan Juni juga menampilkan pengeluaran ayam ras yang signifikan, masing-masing mencapai 1,705,350 dan 1,106,215 ekor. Angka-angka ini menandakan lonjakan permintaan yang mungkin terkait dengan perayaan atau kegiatan musiman tertentu. Secara keseluruhan, pengeluaran unggas lebih tinggi pada paruh kedua tahun, dengan peningkatan signifikan pada bulan Juli hingga Desember.

Distribusi geografis pengeluaran mencakup berbagai wilayah utama di Jawa Barat, termasuk Subang, Indramayu, Purwakarta, Bandung, Karawang, Bekasi, Bogor, serta beberapa daerah lain seperti Jakarta dan Banten. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Subang berperan sebagai pusat utama distribusi unggas ke berbagai daerah di wilayah tersebut.

Pola distribusi dan jumlah pengeluaran unggas ini penting untuk dianalisis lebih lanjut dalam konteks perencanaan strategis dan operasional. Data ini memberikan wawasan tentang kebutuhan logistik, pola permintaan pasar, dan kemungkinan tantangan dalam pengelolaan suplai unggas. Melalui analisis yang mendalam, dapat diidentifikasi waktu puncak permintaan, yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan penyesuaian strategi pemasaran guna memaksimalkan keuntungan serta menjaga stabilitas pasokan unggas di pasar regional.