Jl. Brigjen Darsono No. 16, Kedawung, Kab. Cirebon
Call Now
(0231) 8803744
Mail Now
uptdpppplaut@gmail.com

Pelabuhan Indramayu merupakan pelabuhan yang berada di bawah pengawasan dari UPP Kelas III Indramayu. Beberapa Pelabuhan yang ada di bawah pengawsan dari UPP Kelas III Indramayu adalah Pelabuhan Ikan Indramayu, Pelabuhan Ikan Eretan, Pelabuhan Ikan Juntinyuat, Tersus BMU Sukahaji, Tersus PLTU Sumuraden dan Tersus Pertamina Balongan. Dapat dilihat juga dari tangkapan citra gambar lokasi pengawasan UPP Kelas III Indramayu.

 

image

1 Gambar Lokasi Wilayah Pengawasan UPP Kelas III Indramayu

Sumber: Google Earth

Terkait data Dermaga Pelabuhan di bawah pengawasan UPP Kelas III Indramayu yang dapat dihimpun oleh UPTD PPP Pelabuhan Laut adalah data Dermaga milik Tersus Balongan Indramayu dan Tersus PLTU Semuradem Indramayu PT. PLN (Persero). Berikut adalah data dermaga di Tersus Balongan Indramayu dan Tersus PLTU Semuradem Indramayu PT. PLN (Persero) adalah.

 

Tabel 1 Spesifikasi Fasilitas Dermaga di Pelabuhan Indramayu

Sumber: UPP Kelas III Indramayu dan Diolah Kembali

 

Dari data di atas dapat disimpulkan untu PLTU 1 Sumuradem (PT. PLN) memiliki fasilitas dermaga dengan luas 7.320 mdan fasilitas trestel seluas 432 m2. Dengan fasilitas dermaga sebesar itu ukuran kapal yang dapat tambat di dermaga PLTU 1 Sumuradem adalah kapal berukuran 12.000 DWT.

Sementara untuk fasilitas dermaga di Tersus PT. Pertamina Balongan memiliki 2 Dermaga fix, 6 unit Single Point Mooring (SPM) dan 1 unit Convensional Bouy Mooring (CBM). Informasi lain yang dapat disimpulkan dari tabel di atas adalah terdapat 6 jenis dermaga yang dibangun di bawah tahun 2000 dan 3 jenis Single Point Mooring (SPM) dibangun di atas tahun 2000. Single Point Mooring (SPM) terbesar yang dibangun di Terminal Khusus ini adalah Single Point Mooring (SPM) yang dapat ditambat oleh kapal beruuran 165.000 DWT.

Terkait informasi gudang di Pelabuhan Tersus Balongan maupun Tersus PLTU 1 Sumuradem, UPTD PPP Pelabuhan Laut belum bisa menghimpun data tersebut.

Fasilitas penyimpanan yang dapat dihimpun datanya oleh UPTD PPP Pelabuhan Laut hanyalah fasilitas dari Tersus Balongan Pertamina. Pada tersus ini disimpan beberapa produk olahan minyak yaitu Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene, LPG dan Propylene Besar total fasilitas penyimpanan di Terminal Khusus Balongan Pertamina adalah sebesar 600.000 KL

Berdasarkan data yang dapat dihimpun dari UPP Kelas III Indramayu untuk data kolam dan alur pelayaran di Indramayu terdapat 2 Tersus saja yang dapat dihimpun yaitu Tersus Pertamina Balongan dan Tersus Sumuradem Indramayu. Berikut adalah tabel data untuk tersus-tersus yang dapat dihimpun datanya.

 

Tabel 2 Spesifikasi Fasilitas Kolam dan Alur di Pelabuhan Indramayu

Sumber: UPP Kelas III Indramayu dan Diolah Kembali

      

Data Tersus Pertamina Balongan untuk alur masuk dan Penahan Gelombang nihil data sementara untuk kolam pelabuhan dapat disimpulkan Single Point Mooring (SPM) 165.000 DWT memiliki kedalaman terbesar yaitu 24 m LWS. Sementara untuk Dermaga Cargo memiliki kedalaman terkecil yaitu 3 m LWS.

Informasi lainnya adalah untuk Tersus Sumuradem Indramayu, data alur masuk tidak dapat dihimpun sementara untuk Kolam Pelabuhan di tersus Sumuradem Indramayu memiliki kedalaman 5,35 meter. Fasilitas lain yang ada di Tersus Sumuradem Indramayu adalah Penahan Gelombang, pada tersus ini memiliki 2 sisi gelombang yaitu sisi barat (kedalaman 4 m LWS, Ukuran 730 x 5,2 meter) dan sisi timur (kedalaman 4 m LWS, Ukuran 882 x 6,1 meter).

 



Terkait informasi fasilitas Navigasi dan Kepanduan Pelabuhan dibawah pengawasan UPP kelas III Indramayu, UPTD PPP Pelabuhan Laut belum bisa menghimpun data tersebut.

 



Grafik kunjungan kapal menunjukkan adanya fluktuasi signifikan sepanjang tahun, dengan tren yang cukup bervariasi dari bulan ke bulan. Pada awal tahun, jumlah kapal mengalami peningkatan sebesar 6% dari 104 kapal di bulan Januari menjadi 110 kapal di Februari, menunjukkan permulaan yang cukup baik. Namun, pada bulan Maret, jumlah kunjungan turun sebesar 12% menjadi 97 kapal, yang mungkin disebabkan oleh faktor cuaca, penurunan permintaan logistik, atau jadwal kapal yang belum optimal. Kenaikan kembali terjadi pada bulan April dengan peningkatan 12% ke 109 kapal, yang disusul oleh lonjakan signifikan di bulan Mei sebesar 20% menjadi 131 kapal. Kenaikan ini mengindikasikan adanya lonjakan aktivitas perdagangan atau pengiriman di tengah tahun. Namun, setelah itu, pada bulan Juni, jumlah kapal turun sebesar 13% menjadi 114 kapal, yang bisa jadi akibat faktor siklus perdagangan. Puncak tertinggi tercatat pada bulan Juli, di mana jumlah kapal mencapai 148 kapal dengan lonjakan tajam sebesar 30%. Kenaikan ini menandakan periode puncak perdagangan atau adanya lonjakan permintaan logistik yang cukup signifikan. Di bulan Agustus, angka sedikit turun menjadi 136 kapal (-8%), namun kembali naik tipis pada bulan September ke 143 kapal (5%). Puncak lainnya terjadi pada bulan Oktober, dengan 170 kapal, mencatat peningkatan 19%, yang mungkin berhubungan dengan peningkatan aktivitas menjelang akhir kuartal. Sayangnya, tren ini tidak berlanjut hingga akhir tahun. Pada bulan November, jumlah kapal turun sebesar 14% menjadi 146 kapal, dan penurunan paling drastis terjadi di bulan Desember, di mana jumlah kapal hanya mencapai 51 kapal atau turun hingga 65%. Penurunan ini kemungkinan besar terjadi akibat musim liburan akhir tahun atau penurunan permintaan angkutan kapal di pasar.

 

image

Gambar 3 Grafik Kunjungan Kapal di UPP Indramayu tahun 2024

 

Grafik DWT (Deadweight Tonnage) kapal, yang menunjukkan kapasitas angkut kapal yang datang ke pelabuhan, juga mengalami pola fluktuasi yang cukup signifikan sepanjang tahun. Pada bulan Januari, kapasitas DWT tercatat sebesar 1.517.262 ton, kemudian mengalami lonjakan signifikan sebesar 39% di bulan Februari menjadi 2.105.326 ton. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan jumlah kapal berkapasitas besar yang datang pada awal tahun, mungkin sebagai dampak peningkatan aktivitas perdagangan. Namun, pada bulan Maret, kapasitas DWT mengalami penurunan sebesar 6% menjadi 1.970.751 ton, yang mencerminkan adanya penurunan kapasitas muatan kapal yang beroperasi di pelabuhan. Tren kembali membaik pada bulan April dengan peningkatan sebesar 15% menjadi 2.270.669 ton, diikuti oleh kenaikan sebesar 11% di bulan Mei yang mencapai 2.528.835 ton. Stabilitas tercatat pada bulan Juni, di mana kapasitas DWT tetap di angka 2.537.261 ton tanpa adanya perubahan signifikan. Namun, pada bulan Juli, terjadi penurunan sebesar 14% menjadi 2.173.399 ton, yang kemungkinan disebabkan oleh pergantian jadwal kapal atau berkurangnya permintaan. Tren ini kemudian berbalik positif pada bulan Agustus, dengan kenaikan tipis sebesar 3% menjadi 2.246.066 ton, diikuti peningkatan lebih besar sebesar 9% di bulan September yang mencapai 2.460.061 ton. Puncak DWT tercatat di bulan Oktober dengan kapasitas sebesar 2.786.828 ton, naik 13%, yang menandakan adanya peningkatan kapal besar untuk mengakomodasi muatan pada periode tersebut. Namun, tren ini tidak berlanjut menjelang akhir tahun, di mana kapasitas DWT turun tajam sebesar 23% di bulan November ke angka 2.153.262 ton, dan puncak penurunan terjadi pada bulan Desember dengan angka hanya 984.684 ton, turun drastis sebesar 58%. Penurunan signifikan ini mencerminkan berkurangnya kapal besar yang datang di akhir tahun, yang sejalan dengan tren penurunan kunjungan kapal dan volume muatan. Penurunan ini kemungkinan besar terjadi karena musim liburan, penurunan aktivitas perdagangan, atau faktor permintaan pasar.

 

image

Gambar 4 Grafik Total DWT Kapal di UPP Indramayu tahun 2024

 

Grafik muatan bongkar muat (B/M) juga menunjukkan pola fluktuasi yang signifikan sepanjang tahun, dengan beberapa bulan mencatat lonjakan aktivitas yang cukup tinggi, sementara beberapa bulan lainnya mengalami penurunan drastis. Pada bulan Januari, jumlah muatan tercatat sebesar 692.657 ton, kemudian naik signifikan sebesar 35% menjadi 933.583 ton pada bulan Februari. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam aktivitas logistik di awal tahun. Namun, pada bulan Maret, terjadi penurunan sebesar 11% ke angka 833.125 ton, menunjukkan adanya perlambatan atau penurunan permintaan. Penurunan ini berlanjut di bulan April dengan penurunan tipis sebesar 5% ke angka 795.618 ton. Tren kemudian berbalik positif pada bulan Mei, di mana muatan mengalami kenaikan signifikan sebesar 24% menjadi 983.882 ton, yang mengindikasikan pemulihan aktivitas pengiriman barang setelah dua bulan mengalami penurunan. Pada bulan Juni, angka kembali turun 10% ke 881.218 ton sebelum mengalami lonjakan signifikan sebesar 20% di bulan Juli, mencapai angka 1.053.064 ton. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas perdagangan di tengah tahun, yang bisa berkaitan dengan lonjakan permintaan pasar atau periode puncak pengiriman. Pada bulan Agustus, meskipun terjadi penurunan sebesar 2%, volume muatan masih stabil di angka 1.034.763 ton, tetapi kembali mengalami penurunan sebesar 9% di bulan September ke 944.765 ton. Pemulihan terjadi lagi di bulan Oktober dengan peningkatan sebesar 8% menjadi 1.016.071 ton. Namun, menjelang akhir tahun, aktivitas kembali mengalami penurunan drastis. Pada bulan November, muatan turun sebesar 15% menjadi 850.419 ton, dan puncak penurunan terjadi di bulan Desember dengan angka hanya 329.064 ton, turun tajam sebesar 62%. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh berkurangnya aktivitas perdagangan menjelang akhir tahun, faktor musiman, atau adanya penurunan permintaan pasar global dan domestik.

 

image

Gambar 5 Grafik Total Muatan Bongkar/Muat di UPP Indramayu tahun 2024

 

Secara keseluruhan, ketiga grafik tersebut menunjukkan pola yang serupa, di mana puncak aktivitas terjadi pada pertengahan tahun, khususnya pada bulan Juli, September, dan Oktober. Hal ini menandakan bahwa periode tersebut adalah waktu puncak aktivitas perdagangan dan pengiriman logistik di pelabuhan. Namun, tren menurun signifikan terlihat menjelang akhir tahun, terutama pada bulan Desember, di mana semua indikator – kunjungan kapal, volume muatan, dan kapasitas DWT – mengalami penurunan tajam. Penurunan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti liburan akhir tahun, berkurangnya permintaan logistik, atau kendala operasional di pelabuhan. Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun juga menunjukkan adanya dinamika perdagangan dan aktivitas pelayaran yang dipengaruhi oleh permintaan pasar, kondisi cuaca, serta jadwal operasional kapal. Optimalisasi operasional pelabuhan di periode puncak dan strategi untuk mengatasi penurunan di akhir tahun dapat menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan stabilitas aktivitas pelabuhan di masa mendatang.

Grafik dibawah menggambarkan "Jumlah Muatan Berdasarkan Asal Kapal" yang terbagi ke dalam dua kategori utama: muatan dari kapal dalam negeri dan luar negeri selama 12 bulan. Berikut adalah analisis mendetailnya:

  1. Tren Umum:

Secara keseluruhan, muatan dari kapal dalam negeri secara konsisten mendominasi jumlah total muatan dibandingkan kapal luar negeri di setiap bulan. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi muatan domestik lebih signifikan dalam aktivitas pengangkutan secara keseluruhan.

  1. Performa Bulanan:
  • Pada bulan 4 (April) dan 5 (Mei), jumlah muatan mencapai puncak tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 1.211.947 ton dan 1.352.431 ton. Hal ini didorong oleh tingginya kontribusi dari kapal dalam negeri yang masing-masing menyumbang 878.508 ton dan 981.729 ton.
  • Bulan dengan muatan terendah adalah bulan 12 (Desember), dengan total muatan hanya 432.885 ton. Penurunan ini sangat signifikan dibandingkan bulan lainnya dan terutama dipengaruhi oleh rendahnya muatan dari kapal luar negeri sebesar 107.426 ton.
  1. Kontribusi Kapal Luar Negeri

Kontribusi kapal luar negeri menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Bulan dengan muatan kapal luar negeri tertinggi adalah bulan 10 (Oktober) dengan 516.315 ton, sementara bulan dengan kontribusi terendah adalah bulan 12 (Desember) dengan 107.426 ton. Bulan Oktober menjadi anomali yang menarik karena terjadi lonjakan besar pada muatan luar negeri dibandingkan bulan lainnya.

  1. Stabilitas Muatan Dalam Negeri:

Kapal dalam negeri menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan kapal luar negeri. Angka muatan cenderung berada di kisaran 564.971 ton (bulan 1) hingga 984.525 ton (bulan 8), dengan puncak terjadi pada bulan 5 (981.729 ton). Hal ini mencerminkan adanya permintaan yang konsisten terhadap layanan kapal dalam negeri.

  1. Perbandingan Kapal Dalam Negeri dan Luar Negeri:
  • Kontribusi kapal dalam negeri terhadap total muatan di setiap bulan secara rata-rata lebih dari 65%.
  • Namun, pada bulan 10 (Oktober), kapal luar negeri memberikan kontribusi yang signifikan hingga mencapai hampir 36% dari total muatan bulanan.
  1. Analisis Musiman:

Lonjakan signifikan pada bulan 4 (April) dan 5 (Mei) kemungkinan disebabkan oleh faktor musiman seperti peningkatan aktivitas pengangkutan menjelang hari raya atau musim panen tertentu. Sebaliknya, penurunan drastis pada bulan 12 (Desember) bisa disebabkan oleh faktor cuaca, akhir tahun, atau penurunan permintaan.

 

image

Gambar 6 Grafik Total Muatan Berdasarkan Asal di UPP Indramayu tahun 2024

Data ini menunjukkan dominasi kapal dalam negeri dalam kegiatan muatan sepanjang tahun dengan kontribusi yang stabil. Sementara itu, kapal luar negeri memberikan kontribusi yang lebih kecil namun tidak dapat diabaikan, terutama pada bulan-bulan tertentu seperti Oktober. Penurunan yang signifikan pada bulan Desember perlu menjadi perhatian untuk memahami penyebab pastinya dan memitigasi potensi penurunan serupa di masa depan.

 


 

Tabel 4 Analisa Muatan dan Kunjungan Kapal di UPP Indrmayu Tahun 2024

No.

Bulan

Kunjungan Kapal

DWT Total

GT Total

LOA

DRAFT

Min

Max

Avarage

Avarage

1

Januari

104 Kapal

1.517.262

892.614

26

243

109,1

4,91

2

Februari

110 Kapal

2.105.326

1.221.729

26

248

97,7

5,34

3

Maret

97 Kapal

1.970.751

1.138.144

22

274

110,0

5,49

4

April

109 Kapal

2.276.069

1.330.607

25

274

106,6

5,56

5

Mei

131 Kapal

2.529.835

1.431.711

26

248

100,2

5,68

6

Juni

114 Kapal

2.537.261

1.392.108

26

274

115,4

5,97

7

Juli

148 Kapal

2.173.399

1.193.338

25

274

69,1

5,08

8

Agustus

163 Kapal

2.248.066

1.238.850

26

248

72,6

5,24

9

September

143 Kapal

2.460.061

1.424.783

25

274

91,0

5,46

10

Oktober

170 Kapal

2.786.828

1.590.101

25

274

88,9

5,51

11

November

146 Kapal

2.153.262

1.163.157

14

248

82,8

5,31

12

Desember

51 Kapal

894.684

492.854

26

248

69,4

4,97

 

No.

Bulan

ASAL KAPAL TERBANYAK

1

2

3

1

Januari

CIREBON

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

TARAHAN

2

Februari

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

CIREBON

KINTAP

3

Maret

BUNATI

BOOM BARU/PALEMBANG

CIREBON

4

April

KINTAP

CIREBON

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

5

Mei

KUALA CINAKU

CIREBON

KINTAP

6

Juni

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

CIREBON

BUNATI

7

Juli

BOOM BARU/PALEMBANG

CIREBON

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

8

Agustus

BOOM BARU/PALEMBANG

KUALA CINAKU

CIREBON

9

September

KUALA CINAKU

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

SUNGAI PUTING

10

Oktober

SUNGAI PUTING

CIREBON

BOOM BARU/PALEMBANG

11

November

BOOM BARU/PALEMBANG

KINTAP

CIREBON

12

Desember

BOOM BARU/PALEMBANG

PANJANG/TUKS PT. PERTAMINA

SUNGAI PUTING

 

No.

Bulan

TUJUAN KAPAL TERBANYAK

1

2

3

1

Januari

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

SANTAN TERMINAL, KL

2

Februari

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

PENGERANG

3

Maret

CILEGON

SANTAN TERMINAL, KL

BENETE

4

April

CILEGON

KOLAKA

TANJUNG BALAI KARIMUN

5

Mei

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

MERAK

6

Juni

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

BENETE

7

Juli

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

KUALA CINAKU

8

Agustus

CILEGON

BELAWAN/TUKS PT. PERTAMINA

SANTAN TERMINAL, KL

9

September

TANJUNG BALAI KARIMUN

SANTAN TERMINAL, KL

CILEGON

10

Oktober

CILEGON

TANJUNG BALAI KARIMUN

SANTAN TERMINAL, KL

11

November

CILEGON

TANJUNG BALAI KARIMUN

KOLAKA

12

Desember

TANJUNG BALAI KARIMUN

CILEGON

BALIKPAPAN/TUKS PT. PERTAMINA

 

No.

Bulan

TOTAL MUATAN BONGKAR

MUATAN B/M TERBANYAK

1

2

3

1

Januari

692.657

BATUBARA

NAPHTHA

ETAME CRUDE OIL

2

Februari

933.583

BATUBARA

NAPHTHA

GIRASSOL CRUDE OIL

3

Maret

835.125

RABI LIGHT CRUDE OIL

BATUBARA

GIRASSOL CRUDE OIL

4

April

795.618

BATUBARA

BUCO CRUDE OIL

GIRASSOL CRUDE OIL

5

Mei

983.882

BATUBARA

BUCO CRUDE OIL

SOLAR

6

Juni

881.218

BATUBARA

RABI LIGHT CRUDE OIL

EGINA CRUDE OIL

7

Juli

1.053.064

BATUBARA

DURI CRUDE OIL

DALIA CRUDE OIL

8

Agustus

1.034.763

BATUBARA

RABI LIGHT CRUDE OIL

NAPHTHA

9

September

944.765

BATUBARA

GIRASSOL CRUDE OIL

RABI LIGHT CRUDE OIL

10

Oktober

1.016.071

BATUBARA

GIRASSOL CRUDE OIL

RABI LIGHT CRUDE OIL

11

November

859.419

BATUBARA

NAPHTHA

RABI LIGHT CRUDE OIL

12

Desember

329.064

BATUBARA

EGINA CRUDE OIL

CINTA CRUDE OIL

 

Data pada tabel yang disajikan mencakup beberapa aspek penting, seperti jumlah kunjungan kapal, dimensi kapal, asal dan tujuan kapal, serta jenis muatan yang paling dominan. Berikut adalah analisis terperinci berdasarkan poin-poin utama yang tersedia dalam dokumen:

  1. Kunjungan Kapal

Jumlah kunjungan kapal selama tahun 2024 berfluktuasi setiap bulan, dengan puncaknya pada bulan Oktober (170 kapal) dan titik terendah pada bulan Desember (51 kapal). Tren ini menunjukkan bahwa aktivitas pelabuhan cenderung lebih sibuk di pertengahan hingga akhir tahun, kemungkinan karena adanya peningkatan kebutuhan logistik atau kegiatan ekonomi musiman.

Dimensi kapal juga bervariasi, dengan panjang rata-rata (LOA) mencapai puncak pada bulan Maret (110 meter) dan kedalaman rata-rata (draft) tertinggi pada bulan Juni (5,97 meter). Hal ini mencerminkan diversifikasi jenis kapal yang beroperasi, dari kapal dengan dimensi kecil hingga besar.

  1. Asal dan Tujuan Kapal

Asal kapal paling dominan berasal dari Cirebon, Boom Baru/Palembang, dan Panjang/TUKS PT. Pertamina, menunjukkan hubungan logistik yang kuat antara pelabuhan Indramayu dan pelabuhan-pelabuhan tersebut. Sementara itu, untuk tujuan kapal, pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Cilegon mendominasi sepanjang tahun. Pola ini mengindikasikan bahwa pelabuhan Indramayu memiliki peran strategis sebagai penghubung antar daerah di Indonesia, terutama dalam perdagangan komoditas utama.

  1. Jenis Muatan

Batubara secara konsisten menjadi muatan terbesar yang ditangani di pelabuhan Indramayu sepanjang tahun 2024. Pada bulan-bulan tertentu, seperti Juli dan Oktober, total muatan mencapai lebih dari 1 juta ton, menunjukkan bahwa pelabuhan ini memainkan peran penting dalam distribusi komoditas energi nasional. Selain batubara, jenis muatan lain yang dominan termasuk crude oil (Rabi Light, Girassol, Dalia, dan lainnya), menunjukkan keterkaitan pelabuhan dengan sektor energi, khususnya minyak mentah.

  1. Tren dan Pola Aktivitas

Dokumen ini mencerminkan pola musiman yang signifikan. Aktivitas bongkar muat cenderung lebih tinggi pada pertengahan tahun, terutama selama bulan Mei hingga Oktober. Penurunan aktivitas pada bulan Desember mungkin dipengaruhi oleh libur akhir tahun atau penurunan permintaan musiman. Data ini penting bagi pelaku usaha dan pengelola pelabuhan untuk mengatur strategi operasional dan sumber daya secara lebih efisien.

  1. Rekomendasi Pengembangan

Berdasarkan data yang ada, pelabuhan Indramayu dapat mempertimbangkan beberapa langkah pengembangan, seperti:

  • Meningkatkan fasilitas pelabuhan untuk mengakomodasi kapal dengan dimensi besar, mengingat draft kapal yang semakin tinggi pada beberapa bulan tertentu.
  • Diversifikasi jenis muatan untuk mengurangi ketergantungan pada batubara dan memaksimalkan potensi komoditas lainnya.
  • Penguatan konektivitas regional, khususnya dengan pelabuhan yang menjadi tujuan utama, seperti Cilegon dan Tanjung Balai Karimun.

Kesimpulannya, dokumen ini memberikan wawasan strategis mengenai aktivitas pelabuhan Indramayu sepanjang tahun 2024. Data tersebut tidak hanya bermanfaat untuk perencanaan operasional, tetapi juga untuk pengambilan keputusan jangka panjang terkait pengembangan infrastruktur dan optimalisasi kapasitas pelabuhan. Jika Anda memerlukan analisis lebih mendalam atau segmentasi data tertentu, saya dapat membantu menyusun laporan tambahan.



daftar tersus