src: https://www.pngtree.com/
src: https://www.lamudi.co.id/journal/peta-jawa-barat/
Secara Geografis Provinsi Jawa Barat terletak pada posisi 104°48" - 108°48" Bujur Timur dan 5°50" - 7°50" Lintang Selatan, dengan batasbatas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta
b. Sebelah Barat : berbatasan dengan Provinsi Banten
c. Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah
d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Hindia
Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah 37.087.92 Km2 (Sumber: RTRW Provinsi Jawa Barat, perhitungan GIS) dengan garis pantai sepanjang 832,69 km (Sumber: Peta RZWP3K Provinsi Jawa Barat). Berdasarkan kewenangan pengelolaan laut 0-12 mil, luas wilayah laut Provinsi Jawa Barat adalah 1.552.890,67 Ha, dan memiliki jumlah pulaupulau kecil 19 buah.
Secara administratif, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi kedalam 27 kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten dan 9 Kota, yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, dan Pangandaran serta Kota Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Cimahi, Tasikmalaya dan Kota Banjar. Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah kabupaten terluas di Provinsi Jawa Barat dengan luas 4.145,70 Km2 (11,72 persen terhadap luas wilayah Provinsi Jawa Barat), sedangkan wilayah terkecil adalah Kota Cirebon yaitu seluas 37,36 Km2 (0,11 persen terhadap luas wilayah Provinsi Jawa Barat).
Jawa Barat terdiri atas wilayah pegunungan curam di selatan, wilayah lereng bukit yang landai di tengah, wilayah dataran luas di utara, dan wilayah aliran sungai. Wilayah pegunungan curam (9,5%) terletak di bagian selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, dan wilayah lereng bukit yang landai (36,48%) terletak di bagian tengah dengan ketinggian 10-1.500 m dpl, serta wilayah daratan landai (54,02%) terletak di bagian utara dengan ketinggian 0-10 mdpl. Kondisi fisik dasar pesisir utara Jawa Barat yang terdiri atas dataran pantai dan rawa alluvial pantai dengan kemiringan lereng 0%–5%, merupakan daerah yang bertopografi landai, perairan dangkal, memiliki substrat lumpur, berpasir dan berawa, pola arus yang dipengaruhi arus laut Jawa, serta bervegetasi mangrove dan terumbu karang. Topografi Wilayah Pansela Jawa Barat merupakan pegunungan dan perbukitan terjal, perairan dalam dengan banyak batu karang dan pantai berpasir, pola arus laut yang kuat yang dipengaruhi keberadaan Samudera Indonesia.
Iklim daerah Jawa Barat termasuk tropis dengan suhu udara rata-rata antara 16° Celsius - 34° Celsius dan curah hujan yang beragam. Curah hujan di Jawa Barat berada pada rentang curah hujan 1.000 - 4.000 mm per tahun (Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Rata-rata hujan setiap bulan menunjukkan perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dengan curah hujan kurang dari 150 milimeter dan periode musim hujan dengan curah hujan lebih dari 150 milimeter. Persebaran curah hujan terendah berada di Wilayah Utara (Pantura, Bekasi sampai dengan Cirebon dan Kuningan) dan sebagian Wilayah Tengah Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bandung, dan Garut, dan sekitarnya); sedangkan sebaran curah hujan tinggi melingkupi Wilayah Barat-Selatan (Bogor dan Sukabumi), Wilayah Tengah (Purwakarta, Subang, Sumedang, dan sekitarnya) serta Wilayah TimurSelatan (Tasikmalaya, Kuningan, Ciamis, dan Pangandaran).
Kondisi demografis suatu daerah secara umum tercermin melalui jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran penduduk serta ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil proyeksi BPS, jumlah penduduk Jawa Barat Tahun 2017 mencapai 48.037.827 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,39 persen, menurun sebesar 0,04 persen bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2016. Penduduk terbanyak pada tahun 2017 berada di Kabupaten Bogor, sebanyak 5.715.009 jiwa atau 11,90 persen, diikuti dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bekasi. Daerah yang paling sedikit penduduknya adalah Kota Banjar yaitu sebanyak 182,388 jiwa atau 0,38 persen dari total jumlah penduduk Jawa Barat.
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Jawa Barat pada tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun 2016. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB Jawa Barat tahun 2017 atas dasar harga konstan 2010, mencapai 1.342,95 triliun rupiah. Angka tersebut naik sebesar 67,42 triliun dari 1.275,53 triliun rupiah pada tahun 2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2017 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,29 persen, lebih lambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,66 persen.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016 disebabkan karena melambatnya beberapa lapangan usaha seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Sementara itu, penurunan pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian serta Pengadaan Listrik dan Gas juga turut memberikan andil perlambatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2017.
© SIKOPPEL. All Rights Reserved.
Designed by HTML Codex
Distributed by ThemeWagon