KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban telah merilis laporan operasional kunjungan kapal dan bongkar muat untuk periode bulan April 2025. Laporan ini mengungkapkan beberapa temuan penting terkait aktivitas pelabuhan.
Pertama, analisis terhadap jenis kapal yang tercatat selama bulan April 2025 menunjukkan bahwa kapal tongkang (barge) dan kapal motor tunda (tug boat) mendominasi aktivitas pelabuhan. Kapal tongkang, yang terdiri dari berbagai bentuk seperti barge konvensional dan deck barge, menyumbang hampir 40% dari total aktivitas kapal. Sementara itu, kapal tunda berkontribusi sekitar 25%. Sisanya diisi oleh kapal Ro-Ro Cargo dan Car Carrier (sekitar 20%), kapal jenis multipurpose dari luar negeri (sekitar 10%), serta kapal khusus seperti oil tanker, AHT/AHTS (anchor handling tug/supply), dan harbour tug. Komposisi ini menunjukkan bahwa Pelabuhan Patimban tidak hanya berfungsi sebagai pelabuhan kendaraan ekspor-impor, tetapi juga mulai bertransformasi menjadi pelabuhan serbaguna dengan layanan logistik domestik yang intensif, terutama untuk muatan curah dan kendaraan.
Kedua, dari sisi operator dan asal tujuan pelayaran, mayoritas kapal yang beroperasi di Pelabuhan Patimban berasal dari dan menuju pelabuhan-pelabuhan domestik, seperti Sungai Puting, Tanjung Priok, Belawan, dan Banjarmasin. Hal ini mencerminkan karakteristik logistik dalam negeri yang sangat kuat. Meskipun kapal berbendera asing hanya muncul dalam proporsi kecil, terdapat kapal dari Singapore dan Batangas (Filipina) yang merupakan kapal multipurpose besar, menunjukkan adanya aktivitas ekspor-impor barang industri atau kendaraan.
Ketiga, perusahaan pelayaran yang dominan di Pelabuhan Patimban antara lain PT. Bahari Tirta Jaya dan PT. Pelayaran Kartikasamudra Adijaya, yang secara konsisten mengoperasikan armada barge tug dan kapal Ro-Ro. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur layanan di Pelabuhan Patimban sangat dipengaruhi oleh logistik energi dan distribusi kendaraan, serta semakin terbuka terhadap aktivitas pelayaran internasional, meskipun dalam skala terbatas.
Dengan laporan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai perkembangan dan kontribusi Pelabuhan Patimban dalam sektor logistik dan transportasi di Indonesia.
Sumber: KSOP Kelas II Patimban